Dampak Shutdown: PNS AS Cari Pinjaman Gegara Tak Digaji
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Jum, 10 Okt 2025

menalar.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan shutdown pada pemerintahannya sejak, Kamis (1/10/2025). Akibatnya, sejumlah pegawai federal (PNS) harus mencari cara agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Banyak di antara mereka kini mengajukan pinjaman ke credit union atau koperasi simpan pinjam. Perlu diketahui, selama shutdown berjalan, para PNS tidak mendapatkan gaji dengan semestinya.
Hal ini terjadi karena Kongres AS gagal mengesahkan rancangan undang-undang anggaran tahun fiskal baru, Rabu (30/9). Sehingga uang negara atau APBN tidak bisa diklaim.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah lembaga pemerintah berhenti beroperasi. Dampaknya, layanan publik, taman nasional, hingga museum ditutup. kesepatan soal uang belanja negara tidak terjalin. Sementara pegawai non-esensial dirumahkan tanpa bayaran.
PNS Cari Pinjaman
Juru bicara Navy Federal Credit Union mengatakan, dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan pengajuan pinjaman dari PNS. Sistem di lembaga keuangan tersebut memang dirancang untuk membantu para PNS menghadapi masa tanpa gaji. Namun, mereka akan mendapatkan kembali bayaran yang tertunda setelah shutdown berakhir.
Beberapa koperasi kredit menyediakan pinjaman jangka pendek tanpa bunga selama 90 hari hingga enam bulan. Cobalt Credit Union juga ikut menerapkan program tersebut. Mereka melayani 120.000 anggota yang memiliki hubungan dengan Pangkalan Angkatan Udara Offutt di Nebraska, markas besar Komando Strategis AS.
“Kami memiliki banyak personel aktif dengan tanggung jawab global yang tetap harus bertugas,” kata Presiden dan CEO Cobalt Credit Union Robin Larson, dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa koperasinya telah menerima banyak pengajuan pinjaman baru, sejak (1/10) untuk membantu para anggota melewati masa shutdown.
Cerita PNS
Salah satu PNS yang terdampak yakni veteran Angkatan Udara dan Angkatan Laut Marylin Richard, yang kini bekerja di lembaga pemerintah di Missouri. Ia mengaku Hanya mengandalkan gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga penghentian pembayaran sangat memukulnya secara ekonomi.
“Sebagian besar dari kami hidup pas-pasan, dan benar-benar bergantung pada gaji berikutnya,” ungkapnya.
Sejak shutdown dimulai, sebagian PNS dirumahkan tanpa bayaran. Sedangkan pekerja di sektor vital, termasuk personel militer aktif tetap diwajibkan bekerja tanpa menerima gaji.
“Kami merasa seperti dijadikan alat tawar-menawar,” ucap seorang anggota Angkatan Udara AS yang tak disebutkan namanya.
“Kami tidak dibayar karena para politisi di Washington D.C. yang digaji gagal mencapai kesepakatan,” sambungnya.
Ia juga menuturkan bahwa beban kerja militer meningkat karena banyak pegawai sipil dirumahkan, yang berdampak pada turunnya moral pasukan.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
