BNPB Laporkan Data Terbaru Korban Bencana Sumatera
- account_circle Azka Al Ath-Har
- calendar_month Rab, 3 Des 2025

menalar.id,. – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui data korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), pada Rabu (3/12/2025). Data terbaru menurut BNPB mencatat korban meninggal dunia bencana Sumatera mencapai 770 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa di Sumatera Utara tercatat 299 korban meninggal dan 159 orang masih dicari. Ia menjelaskan bahwa di Sumatera Barat terdapat 194 korban meninggal dan 111 orang yang belum ditemukan.
“Kemudian untuk Sumatera Utara itu korban meninggal dunia sudah ditemukan 299 jiwa dan yang masih dalam pencarian 159 jiwa. Sumatera Barat, korban meninggal tercatat 194 jiwa dan yang masih dalam pencarian 111 jiwa,” jelasnya dalam konferensi pers secara dalam jaringan (daring), pada Rabu (3/12/2025).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa total korban jiwa bencana Sumatera sebanyak 770 jiwa. Ia juga memverifikasi bahwa jumlah korban hilang yang masih dalam tahap pencarian mencapai 463 jiwa.
“Jadi secara total korban meninggal yang sudah tervalidasi dan terverifikasi itu 770 jiwa dan korban hilang yang masih dalam pencarian 463 jiwa,” imbuhnya.
Abdul Muhari menjelaskan bahwa data terbaru sudah melalui verifikasi melalui laporan secara daring, kemudian BNPB bekerja bersama Kodam Iskandar Muda, Kodam Aceh, serta Lanud Sultan Iskandar Muda untuk memaksimalkan proses pencarian korban. Ia menambahkan bahwa seluruh upaya pencarian, penyelamatan, dan penanganan darurat tetap terpusat di tiga provinsi terdampak dengan prioritas kondisi terbaru di Aceh.
BNPB melaporkan bahwa 650 orang berstatus hilang dan 2.600 warga mengalami luka-luka akibat banjir serta longsor di Sumatera. BNPB juga mencatat 3.600 rumah rusak berat, 2.100 rumah rusak sedang, 3.700 rumah rusak ringan, dan total pengungsi mencapai 576.300 jiwa.
Penulis Azka Al Ath-Har
Tumbuh di antara kegelisahan dan rasa ingin tahu, belajar melihat dunia lewat detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tertarik pada isu sosial, budaya, dan kemanusiaan.
