Aliansi Remaja Indonesia Bersatu Desak Reformasi Total Badan Gizi Nasional
- account_circle Nisrina
- calendar_month Jum, 22 Agu 2025

menalar.id – Aliansi Remaja Indonesia Bersatu (Ajaib) mendesak adanya reformasi total di tubuh Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengawasi agar anggaran benar-benar digunakan secara bersih dan berpihak pada masyarakat.
Tuntutan itu disampaikan puluhan massa Ajaib dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (22/8/2025).
Koordinator aksi, Firli, menegaskan aksi ini lahir dari kekecewaan atas lemahnya kinerja BGN yang dianggap gagal menjalankan mandat meningkatkan kualitas gizi masyarakat. “Persoalan di tubuh BGN tidak bisa lagi dipandang sebagai masalah teknis semata, melainkan menyangkut integritas lembaga negara dalam memenuhi hak dasar rakyat,” tegasnya.
Firli menyebut ada lima masalah utama di tubuh BGN. Pertama, respons terhadap kasus gizi buruk dinilai sangat lamban. Ia mencontohkan kasus makanan bercampur belatung yang sempat diberikan kepada siswa di daerah terpencil, yang mencerminkan lemahnya sistem pengawasan.
Kedua, birokrasi BGN dianggap kaku dan menghambat kerja sama dengan pihak luar. Salah satu contohnya pengajuan dapur sehat di Sorong, Papua Barat Daya, yang ditolak meski daerah itu belum memiliki fasilitas sesuai standar.
Ketiga, transparansi dan akuntabilitas hampir tidak ada. Kata Firli, publik tidak bisa mengakses data soal jumlah dapur sehat, kondisi gizi, hingga penggunaan anggaran. Kondisi ini menimbulkan dugaan pemborosan bahkan potensi penyalahgunaan dana.
Keempat, struktur BGN yang dipimpin Prof. Dadan Hidayana terlalu dipenuhi purnawirawan TNI-Polri. Menurut Ajaib, posisi ini seharusnya diisi tenaga profesional bidang gizi dan kesehatan masyarakat, bukan pendekatan militeristik.
Kelima, mekanisme verifikasi dapur gizi disebut manipulatif dan tidak adil. Hal itu justru memperlambat program penyediaan makanan bergizi dan membuka ruang penyalahgunaan kewenangan.
Dalam aksinya, Ajaib mendesak reformasi menyeluruh di BGN. Mulai dari respons cepat di lapangan, perbaikan distribusi, keterbukaan data, hingga evaluasi struktur organisasi.
Firli juga menekankan perlunya keterlibatan KPK dalam memeriksa BGN. “BGN jangan sampai hanya jadi macan kertas. Besar dalam struktur, tapi lemah dalam aksi. Generasi bangsa berhak mendapatkan gizi yang layak, dan itu tidak bisa ditawar,” pungkasnya.
- Penulis: Nisrina