Awal Mula Kerja Sama PT JN dan ASDP Masuk ke Radar Kasus Korupsi
- account_circle Azka Al Ath-Har
- calendar_month Sel, 25 Nov 2025

menalar.id,. – Pemilik PT Jembagan Nusantara (JN) Adjie menawarkan perusahaannya kepada PT ASDP Indonesia Ferry pada 2014, tetapi sejumlah direksi dan komisaris menolak karena menilai armada JN sudah terlalu tua. Mereka memilih fokus pada rencana pengadaan atau pembangunan kapal baru.
Pada 2018, Adjie kembali menemui Ira Puspadewi setelah ia menjabat Direktur Utama ASDP dan kembali mendorong rencana akuisisi PT JN. Ira mulai membahas rencana akuisisi itu bersama Adjie, Harry Muhammad Adhi Caksono, dan Muhammad Yusuf Hadi dalam beberapa pertemuan.
Mengutip Inilah, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dinamika pro dan kontra yang muncul antara Dewan Komisaris dan Direksi PT ASDP Indonesia Ferry dalam proses pengambilan keputusan terkait kerja sama dengan PT Jembatan Nusantara. KPK mengkaji bagaimana perbedaan sikap kedua pihak itu memengaruhi keputusan perusahaan.
“Saksi: IAP. Saksi didalami terkait pro-kontra yang pernah terjadi terkait KSU dan akuisisi pada tubuh BOC dan BOD tahun 2019,” ujarnya.
Ketika pembahasan berjalan, Ira memerintahkan tim akuisisi untuk menyusun draf Keputusan Direksi karena ASDP belum memiliki pedoman internal terkait akuisisi. Ira meminta aturan itu disusun agar proses diskusi memiliki dasar formal yang jelas.
Direksi ASDP memasukkan rencana akuisisi ke dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020–2024 dan Dewan Komisaris yang baru menyetujui dokumen tersebut. Media yang sama menjelaskan bahwa RJPP itu mencantumkan rencana penambahan 53 kapal melalui skema kerja sama usaha.
Manajemen ASDP kemudian menyiapkan inisiatif strategis berupa pengadaan atau pembangunan kapal baru maupun non-baru secara bertahap sesuai kebutuhan operasional. Rencana akuisisi itu mulai berjalan setelah pergantian komisaris utama dan direksi yang sebelumnya menolak.
Penulis Azka Al Ath-Har
Tumbuh di antara kegelisahan dan rasa ingin tahu, belajar melihat dunia lewat detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tertarik pada isu sosial, budaya, dan kemanusiaan.
