Senin, 15 Des 2025

Daniel Limantara Angkat Suara, Telaah Kritis Gelar Pahlawan Soeharto

  • account_circle Sayida
  • calendar_month Jum, 21 Nov 2025

menalar.id,. – Founder Neohistoria Daniel Limantara menilai pengangkatan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional merupakan bentuk kegagalan pemerintah. Pemerintah seharusnya dapat mengkaji secara lebih mendalam dan rasional penganugrahan gelar pahlawan nasional.

Menurutnya, meskipun Soeharto memiliki peran dalam menciptakan stabilitas politik dan peningkatan ekonomi pada masa Orde Baru. Hal tersebut tidak dapat terlepaskan dari berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bawah kepemimpinannya.

Daniel mengatakan stabilitas politik yang tercipta pada masa Orde Baru dengan harga yang sangat mahal, yakni pembunuhan jutaan rakyat Indonesia tanpa proses peradilan yang adil atas nama kepentingan politik rezim saat itu.

“Tidak bisa kita pungkiri Soeharto memang membuat politik Indonesia lebih stabil dan juga ada peningkatan kualitas ekonomi masa Orde Baru. Tetapi, harga yang harus dibayar begitu mahal, yakni jutaan nyawa rakyat Indonesia dibunuh tanpa pengadilan,” ujar Daniel kepada redaksi menalar.id di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Ia menekankan perlunya refleksi terhadap narasi stabilitas yang selama ini terlekat pada Soeharto, khususnya jika dikaitkan dengan tragedi kemanusiaan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965.

“Sekarang kita perlu merefleksikan hal itu, apakah stabilitas politik itu sebanding dengan jutaan nyawa yang dibunuh pada waktu itu,” katanya.

Daniel juga menyoroti bahwa hingga kini dalang utama peristiwa G30S belum pernah terbukti secara pasti, namun tindakan represif yang terjadi pasca peristiwa tersebut menempatkan Soeharto sebagai aktor utama penindasan.

“Padahal sampai sekarang belum diketahui siapa dalang dari Gerakan 30 September. Tetapi, Soeharto justru menjadi algojo yang melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pelanggaran HAM di era Orde Baru tidak hanya terjadi pada peristiwa 1965, tetapi juga dalam berbagai kasus lain seperti Tragedi Tanjung Priok, konflik di Timor Leste, tragedi Mei 1998, serta operasi militer di Aceh dan Papua.

Menurut Daniel, negara seharusnya menggunakan pendekatan rasional dalam menilai sosok yang layak menyandang gelar Pahlawan Nasional.

“Kalau kita menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional, berarti ada yang salah dengan nalar kita. Ada yang salah dengan rasio kita,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa evaluasi terhadap tokoh-tokoh yang telah menyandang gelar pahlawan merupakan hal yang wajar, namun pengangkatan tokoh dengan rekam jejak pelanggaran HAM berat justru mencerminkan kegagalan logika negara.

“Tidak apa-apa dilakukan kaji ulang terhadap pahlawan nasional yang lain. Namun mengangkat sosok dengan sejarah panjang pelanggaran kemanusiaan menjadi pahlawan adalah hal yang janggal dan patut dipersoalkan,” pungkasnya.

Penulis

Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum

Rekomendasi Untuk Anda

  • Habiburokhman Tegaskan RUU KUHAP Tidak Kurangi Kewenangan KPK

    DPR: Tak Semua Masukan Publik Bisa Masuk Revisi KUHAP

    • calendar_month Jum, 14 Nov 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menyatakan bahwa tidak semua masukan publik terkait revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dapat diakomodasi dalam pembahasan. Parlemen menargetkan pengesahan RUU KUHAP pada rapat paripurna pekan depan. “Tentu kami mohon maaf bahwa tidak bisa semua masukan dari semua orang kami akomodasi,” ujar Habiburokhman di Kompleks MPR/DPR, Senayan, […]

  • kpk

    KPK Pastikan Tak Ada Intervesi dI Kasus Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun

    • calendar_month Sab, 20 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menegaskan bahwa penyidikan dugaan korupsi kuota haji tambahan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023–2024 masih berjalan sesuai prosedur. Lembaga anti rasuah itu memastikan tidak ada intervensi dalam proses hukum yang tengah berlangsung. Kasus ini diperkirakan merugikan negara hingga lebih dari Rp1 triliun. “Tidak ada [intervensi], KPK murni melakukan penegakan […]

  • lps

    LPS Financial Festival 2025 Dibuka, Fokuskan Literasi Keuangan ke Anak Muda

    • calendar_month Rab, 6 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Didik Madiyono, memberikan sambutan pembuka dalam acara LPS Financial Festival 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Dalam pidatonya, Didik mengungkapkan bahwa acara ini digagas dan dilaksanakan oleh Transmedia. “Bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan […]

  • ESDM Bilang Tak Ada Pelanggaran: Kontroversi Tambang Nikel di Raja Ampat

    ESDM Bilang Tak Ada Pelanggaran: Kontroversi Tambang Nikel di Raja Ampat

    • calendar_month Sab, 7 Jun 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, menegaskan bahwa operasional penambangan PT GAG Nikel tidak menunjukkan pelanggaran. Menurutnya, aktivitas PT Aneka Tambang Tbk di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat berjalan sesuai regulasi tanpa menimbulkan sedimentasi di wilayah pesisir. “Kita lihat langsung dari udara, tidak ada sedimentasi. […]

  • Polisi Tahan Ketua DPD Partai Hanura Jateng Terkait Kasus Pornografi di KaraokePolisi Tahan Ketua DPD Partai Hanura Jateng Terkait Kasus Pornografi di Karaoke

    Polisi Tahan Ketua DPD Partai Hanura Bambang Raya Terkait Pornografi

    • calendar_month Jum, 20 Jun 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Kepolisian resmi menahan Bambang Raya, Ketua DPD Partai Hanura Jawa Tengah, sebagai tersangka dalam kasus pornografi yang melibatkan layanan striptis di karaoke Mansion KTV & Bar Semarang. Kombes Pol Dwi Subagio, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menahan Bambang Raya alias BR di Rutan Polda mulai Jumat (20/6/2025). […]

  • DPR Sarankan Istilah Penulisan Ulang Sejarah Diganti Pemutakhiran

    DPR Sarankan Istilah Penulisan Ulang Sejarah Diganti Pemutakhiran

    • calendar_month Jum, 4 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Komisi X DPR menyoroti istilah “penulisan ulang sejarah” dalam revisi naskah sejarah yang digagas Kementerian Kebudayaan. Wakil Ketua Komisi X, Lalu Hadrian Irfani, menyarankan istilah itu diganti menjadi “pemutakhiran” (4/7/2025). Lalu menyebut Komisi X sudah berdialog dengan akademisi dan guru besar sejarah di Universitas Hasanuddin, Makassar. Dalam pertemuan itu, para akademisi memberi masukan, termasuk […]

expand_less