Verrel Bramasta Tolak Program Militer Dedi Mulyadi: Anak Butuh Konselor
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sel, 13 Mei 2025

menalar.id – Anggota Komisi X DPR RI sekaligus mantan Aktris, Verrel Bramasta, menyampaikan kritik terhadap kebijakan Gubernur Jawa, Barat Dedi Mulyadi terkait mengirim pelajar nakal ke barak militer. Ia menyampaikan pandangan tersebut dalam unggahan video melalui akun TikTok resmi Partai Amanat Nasional (PAN), Sabtu (10/5/2025).
Dalam videonya, Verrel menyatakan bahwa ia menghargai niat baik tersebut, namun pendekatan militer bukanlah solusi yang tepat. Verrel menjelaskan bahwa kenakalan remaja bukan sekadar karena tidak disiplin. Melainkan, ada faktor lain seperti tekanan sosial, konflik keluarga, dan gangguan emosional.
“Kita harus memahami masalah ini secara lebih menyeluruh. Seringkali, perilaku menyimpang merupakan cerminan dari masalah psikologis atau sosial, bukan hanya karena lemahnya disiplin,” ujarnya yang dimuat Viva, Selasa (13/5/2025).
Menurutnya, jika pemerintah hanya mengandalkan pendekatan fisik atau militer tanpa fokus sisi psikologis dan spiritual, maka generasi muda akan tumbuh menjadi pribadi yang keras. Bukan tangguh secara mental dan emosional.
“Anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kasar, bukan kuat dalam menghadapi tantangan,” tegas Verrell.
Verrel mengingatkan Bahia kebijakan semacam ini tidak memiliki dasar hukum yang jęłaś. Ia pun menjelaskan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut, tidak ada penjelasan mengenai pendidikan militer sebagai bentuk penanganan siswa bermasalah.
Ia juga mengutip Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014. UU tersebut menyatakan bila anak berperilaku menyimpang, maka masuk dalam kategori anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Karena itu, ia menegaskan bahwa konselor, pendamping sosial, dan orang tua yang harus menangani kasus semacam ini. Bukan institusi militer.
Bupati Purwakarta Beri Tanggapan
Menanggapi kritikan tersebut, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein merasa geram. Saepul merasa keberatan terhadap penrnyataan Verrel yang menyebut banyak orang tua yang keberatan. Ia bahkan memberi fakta jika banyak orang tua terbantu dengan program ini.
Saepul pun menantang Verrel secara terbuka untuk memberi didikan dengan metode yang disampaikan. Ia juga meminta Verrel untuk turun langsung ke lapangan daripada berwacana.
“Lebih baik action, Mas. Daripada terus kita bikin wacana, ya,” pungkas Saepul.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.