Sabtu, 9 Agu 2025
Tag Populer

Usai Kudeta 2021, Myanmar Cabut Status Darurat dan Janjikan Pemilu

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Jum, 1 Agu 2025

menalar.id – Pemerintah Myanmar resmi mencabut status darurat nasional, pada Kamis (31/7/2025). Langkah ini diambil untuk menyelenggerakan pemilihan umum yang akan berlangsung pada Desember.

Namun, sejumlah pihak memprediksi pemilu tersebut akan dibayangi boikot dari kelompok oposisi, konflik bersenjata yang belum reda, serta dugaan pemilu hanya akan memperkuat dominasi militer. Sejak kudeta militer pada Februari 2021 yang menggulingkan pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi, Myanmar berada dalam status darurat.

Kudeta itu memicu perang saudara berkepanjangan yang menewaskan ribuan orang dan memperburuk kondisi kemanusiaan secara nasional. Juru bicara junta Zaw Min Tun, mengumumkan lewat pesan suara kepada wartawan bahwa pemerintah mencabut status darurat demi memfasilitasi proses transisi menuju demokrasi multipartai.

“Status darurat dihapus hari ini agar negara dapat menggelar pemilihan umum menuju demokrasi multi-partai,” ujarnya dikutip AFP.

Ia menambahkan, pemilu akan dilangsungkan dalam enam bulan. Namun, kubu oposisi langsung menyatakan penolakan.

Kelompok-kelompok oposisi termasuk mantan anggota parlemen hasil pemilu 2020 berkomitmen untuk memboikot pemilu tersebut. Bahkan, bulan lalu, seorang pelapor khusus PBB mengecam rencana pemilu itu sebagai “tipu daya” militer untuk mencari legitimasi.

Respons Pengamat

Sejumlah pengamat juga menilai bahwa pemilu hanya menjadi sarana bagi pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing untuk mempertahankan kekuasaannya, baik sebagai kepala negara maupun panglima tertinggi militer. Meski status darurat telah dicabut, Min Aung Hlaing masih memegang jabatan presiden sementara sekaligus kepala pemerintahan transisi.

Junta pun mengumumkan pembentukan dua badan baru, yakni Pemerintah Persatuan dan Komisi Keamanan Nasional dan Perdamaian. Kedua lembaga ini akan memegang kendali atas urusan pertahanan dan pelaksanaan pemilu serta dan dipimpin langsung oleh Min Aung Hlaing.

Menurut The Global New Light of Myanmar, dalam pidatonya di Naypyidaw Min Aung Hlaing menyebut pencabutan status darurat sebagai awal dari fase baru.

“Kita telah melewati bab pertama,” katanya kepada anggota Dewan Administrasi Negara.

“Sekarang, kita memulai bab kedua,” sambungnya kemudian.

Ia juga menegaskan bahwa pemilu tetap akan digelar pada Desember. Pihaknya akan memastikan semua pemilih yang memenuhi syarat bisa menggunakan hak suara.

Demikian, junta belum mengumumkan tanggal pasti pelaksanaan pemilu. Sejumlah partai politik sudah mulai mendaftarkan diri, otoritas  pun telah menyelenggarakan pelatihan penggunaan mesin pemungutan suara elektronik.

Pengesahan UU Baru

Sehari sebelumnya, pemerintah junta juga mengesahkan undang-undang yang mengatur hukuman penjara hingga 10 tahun bagi siapa saja yang menyebarkan ujaran atau melakukan protes yang dianggap mengganggu proses pemilu. Di sisi lain, banyak yang memprediksi pemilu akan berlangsung secara terbatas.

Berdasarkan sensus sementara yang digelar tahun lalu, otoritas gagal mengumpulkan data dari sekitar 19 juta penduduk dari total populasi sekitar 51 juta jiwa. Pemerintah menyebutkan alasan keamanan sebagai penyebab utama, yang sekaligus menyoroti lemahnya kontrol junta atas wilayah-wilayah konflik.

Para analis memperkirakan kelompok pemberontak akan melancarkan aksi bersenjata menjelang pemilu sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana politik militer. Untuk mengurangi potensi gangguan, militer Myanmar baru-baru ini menawarkan hadiah uang tunai bagi anggota kelompok bersenjata yang bersedia menyerah dan kembali ke jalur hukum menjelang pemungutan suara.

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pramono Pamer Jakarta Tak Lagi Kota Termacet

    Pramono Pamer Jakarta Tak Lagi Kota Termacet

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memamerkan pencapaian ibu kota yang kini tak lagi jadi kota termacet di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi pemberantasan korupsi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025). Acara itu dihadiri sejumlah kepala daerah seperti Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Gubernur […]

  • Dari TPPO hingga Dugaan Perdagangan Organ: Misteri Kematian Pekerja Migran di Kamboja

    Dari TPPO hingga Dugaan Perdagangan Organ: Misteri Kematian Pekerja Migran di Kamboja

    • calendar_month Sab, 12 Apr 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sedang mempertimbangkan untuk melaporkan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang menimpa Soleh Darmawan, pekerja migran asal Indonesia yang meninggal di Kamboja pada Kamis (3/3/2025). Respons Menteri P2MI Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyatakan pihaknya sedang mengevaluasi aspek hukum sebelum mengambil langkah lebih lanjut. “Kalau celah hukumnya memungkinkan […]

  • UU TNI Jadi Dalih? Polisi dan Aparat Jadi Ujung Tombak Pembungkaman Jurnalis

    UU TNI Jadi Dalih? Polisi dan Aparat Jadi Ujung Tombak Pembungkaman Jurnalis

    • calendar_month Sab, 29 Mar 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengecam keras tren peningkatan kekerasan dan intimidasi terhadap perusahaan media dan jurnalis di Indonesia dalam dua pekan terakhir. AMSI mengkhawatirkan kebebasan berekspresi dan demokrasi akan semakin terancam jika pemerintah tidak segera mengungkap pelaku intimidasi terhadap pers. AMSI meyakini serangkaian intimidasi, termasuk serangan digital dan kekerasan terhadap jurnalis, telah mencapai […]

  • sekretaris pbb

    PPB Akan Pangkas 6.900 Karyawan Gegara Efisiensi Besar AS

    • calendar_month Ming, 1 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Sekretaris Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antoni Guterres kan memangkas anggaran sebesar 20% atau sekitar US$ 3,7 miliar. Karena kebijakan tersebut, sekitar 6.900 karyawan berpotensi akan di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Langkah tersebut tertuang dalam memo internal yang telah disampaikan kepada seluruh karyawan. PBB telah memerintahkan setiap unit untuk menyerahkan rencana efisiensi paling lambat 13 […]

  • pelajar

    Terbaru! Pelajar SD-SMP di Bekasi Tak Boleh Bawa HP ke Sekolah

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dilarang untuk membawa gawai ke sekolah mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Hal ini, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sampaikan di Plaza Pemkot, Bekasi, Senin (30/6/2025). “Saya sampaikan untuk tahun ajaran baru, nanti mulai pertengahan Juli sudah tidak ada lagi anak SD dan SMP membawa […]

  • Patriark Katolik dan Ortodoks Yerusalem Sambangi Gaza

    Patriark Katolik & Ortodoks Sambangi Gaza Selepas Serangan Israel

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Dua pemimpin tertinggi gereja Yerusalem berkunjung ke Gaza, pada Jumat (18/7). Kunjungan tersebut dilakukan sehari setelah serangan Israel menghantam satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza dan menewaskan tiga orang. Patriark Latin Katolik Roma Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa, bersama Patriark Gereja Ortodoks Yunani, Theophilos III, menyambangi umat serta meninjau Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza. […]

expand_less