Setelah Gempa, Gunung Api di Rusia Meletus! Warga Diminta Waspada
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Ming, 3 Agu 2025

menalar.id – Gempa bermagnitudo (M) 6,7 kembali mengguncang Rusia, namun kali ini terjadi di Pulau Kuril, Minggu (3/8) siang. Pusat Penelitian Geosains Jerman pun menjadi yang pertama melaporkan kejadian tersebut.
Awalnya, pusat tersebut memperkirakan kekuatan gempa M 6,35 dengan kedalaman 10 km (6,2 mil). Namun, survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa ini berkekuatan M 7.
Sistem Peringatan Tsunami Pasifik (PSU) juga mencatat gempa dengan magnitudo 7. Kemudian, lembaga ini memastikan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.
The Pacific Tsunami Warning System juga mencatat kekuatan gempa mencapai M 7. Sementara itu, The U.S. Geological Survey menyebut magnitudo gempa adalah 6,8. Namun, keduanya tidak mengeluarkan peringatan tsunami.
Sementara itu, gunung berapi Krasheninnikov di Kamchatka meletus pada hari yang sama. Letusan ini menjadi yang pertama dalam 600 tahun terakhir, menurut kantor berita RIA.
“Ini adalah letusan Gunung Krasheninnikov pertama yang terkonfirmasi secara historis dalam 600 tahun,” lapor RIA mengutip dari Kepala Tim Tanggap Eruptie Gunung Berapi Kamchatka Olga Girina.
Reuters melaporkan bahwa kedua peristiwa alam ini kemungkinan saling berkaitan. Gempa besar yang mengguncang kawasan timur jauh Rusia pada pekan lalu sempat memicu peringatan tsunami hingga Polinesia Prancis dan Chile.
Media pemerintah Rusia merilis gambar abu yang menyembur tinggi dari kawah gunung berapi Krasheninnikov. Smithsonian Institution mencatat gunung tersebut terakhir kali meletus pada tahun 1550.
Kementerian Situasi Darurat Kamchatka melaporkan bahwa gumpalan abu mencapai ketinggian 6.000 meter. Mereka menyampaikan kabar ini lewat unggahan di Telegram.
“Gumpalan abu menyebar ke arah timur dari gunung berapi tersebut menuju Samudra Pasifik. Tidak ada daerah berpenduduk di sepanjang jalurnya, dan tidak ada hujan abu yang tercatat di daerah berpenghuni,” kata kementerian tersebut, dikutip AFP.
Pemerintah menetapkan kode bahaya penerbangan oranye untuk gunung berapi ini. Artinya, penerbangan di wilayah tersebut bisa mengalami gangguan.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.