Minggu, 14 Des 2025

Ramai Gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’, Apakah itu?

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Ming, 21 Sep 2025

menalar.id – Publik kini tengah diramikan oleh gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’ yang hadir sebagai bentuk protes masyarakat atas maraknya penggunaan sirine, strobo, dan rotator di jalan raya. Aksi dukungan terhadap gerakan ini muncul dalam berbagai cara.

mulai dari unggahan di media sosial hingga pemasangan stiker di kendaraan dengan pesan tegas

“Sirene dan strobo hanya untuk ambulans dan pemadam kebakaran,” tulis sebuah postingan.

Sebagian pengendara bahkan memilih untuk tidak lagi memberi jalan pada mobil berstrobo tanpa pengawalan resmi sebagai bentuk perlawanan simbolis. Pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menilai fenomena tersebut muncul dari rasa jenuh masyarakat yang terus dipaksa mengalah oleh segelintir pengendara yang merasa berhak mendapat prioritas.

“Orang yang pakai lampu itu merasa dirinya harus diprioritaskan. Dia menganggap pengguna jalan lain wajib minggir. Dari situ lahir perilaku agresif yang bisa memicu konflik di jalan,” ujar Sony, Jumat (19/9/2025), dikutip Kompas.com.

Sony menegaskan, penggunaan strobo dan sirene harus sesuai aturan. Ambulans, pemadam kebakaran, atau tamu negara memang layak diprioritaskan, sementara di luar itu perlu ditertibkan.

“Mau pejabat, TNI, Polri, menurut saya malu deh. Balik lagi ke inti kampanye itu, kalian dibayar rakyat. Jalan itu ruang bersama, semua harusnya merasakan kondisi yang sama,” imbuhnya.

Kegeraman publik semakin meningkat karena fenomena ini bukan hanya dilakukan oleh kendaraan pribadi. Tetapi juga mobil pelat merah dan kendaraan pejabat.

Tak jarang, strobo dan sirene dinyalakan meski tidak sedang bertugas atau tanpa pengawalan resmi.

Melanggar Undang-Undang

Hal itu membuat masyarakat merasa aparat yang seharusnya memberi contoh justru tampil arogan di jalan raya. Padahal, aturan sudah jelas sebagaimana tertuang dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Dalam aturan tersebut, lampu biru dan sirene hanya boleh digunakan polisi, sementara lampu merah dipakai kendaraan tahanan, pengawalan TNI, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, hingga mobil jenazah. Adapun lampu kuning tanpa sirene diperuntukkan bagi kendaraan patroli jalan tol, derek, atau pengangkut barang khusus.

Selain itu, hanya beberapa kendaraan yang berhak mendapat prioritas, di antaranya pemadam kebakaran saat bertugas, ambulans yang mengangkut pasien, dan iring-iringan jenazah. Kendaraan pejabat negara atau tamu asing pun hanya boleh menggunakan hak tersebut apabila mendapat pengawalan resmi.

Dengan dasar aturan yang tegas ini, gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’ menjadi simbol keresahan publik atas maraknya penyalahgunaan strobo dan sirene.

“Gerakan ini sebenarnya sudah mempermalukan kepolisian. Publik menilai polisi tidak tegas menertibkan pengguna strobo ilegal,” tegas Sony.

Ia pun menekankan perlunya langkah nyata.

“Kalau menurut saya, sebaiknya polisi segera bertindak terhadap mereka yang memakai strobo secara tidak semestinya,” pungkasnya.

 

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • TNI AL Musnahkan 41,7 Kilogram Narkoba di Sumatera Utara

    TNI AL Musnahkan 41,7 Kilogram Narkoba di Sumatera Utara

    • calendar_month Ming, 7 Des 2025
    • account_circle Azka Al Ath-Har
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) I Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) memusnahkan narkoba jenis ketamine seberat 41,7 kilogram di Gedung Yos Sudarso, Mako Kodaeral I Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (6/12/2025). Barang tersebut merupakan hasil penyitaan personel TNI AL ketika melaksanakan patroli di laut. Mengutip Kompas, Dankodaeral I Laksamana Muda TNI Deny […]

  • Jokowi Masih Beri 'Arahan' ke Polri: Pertanda Intervensi atau Sekadar Nasihat?

    Jokowi Masih Beri ‘Arahan’ ke Polri: Pertanda Intervensi atau Sekadar Nasihat?

    • calendar_month Ming, 20 Apr 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Sekelompok peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri angkatan ke-65 melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah. Kunjungan ini sempat terekam dalam unggahan akun Instagram @Sespimmen65, namun video tersebut telah dihapus pada Sabtu (19/4/2025) pukul 16.00 WIB. Kombes Denny, Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, […]

  • Lemparan Botol hingga Petasan Warnai Aksi Mahasiswa di DPR/MPR

    Lemparan Botol hingga Petasan Warnai Aksi Mahasiswa di DPR/MPR

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025), berujung ricuh. Massa aksi yang didominasi mahasiswa dari berbagai kampus mulai melempar botol ke arah kompleks parlemen sekitar pukul 14.00 WIB. Pantauan di lokasi, bukan hanya botol yang dilempar. Ada juga petasan, bambu, hingga teriakan bernada makian. Suasana makin panas ketika sejumlah massa membakar ban […]

  • Israel: Gaza Lapar Bukan karena Kami, Tapi karena Hamas dan PBB

    Israel: Gaza Lapar Bukan Salah Kami, Tapi karena Hamas dan PBB

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Pemerintah Israel bantah tudingan atas penyebab kelaparan di Jalur Gaza. Hal ini dilakukan setelah Israel mendapat kritik tajam dari berbagai komunitas dan lembaga internasional. Juru Bicara Pemerintah Israel David Mencer, menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan “sudah mengalir ke Gaza”. Kemudian, ia menuding Hamas sebagai dalang di balik krisis kemanusiaan yang terjadi. “Tidak ada kelaparan […]

  • Menkes Budi Sebut Sub Omicron Lemah

    Menkes Budi Sebut Sub Omicron Lemah

    • calendar_month Sel, 10 Jun 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan (Menkes) mengonfirmasi adanya penambahan kasus Covid-19 di Indonesia. Tetapi, ia menyatakan kasus virus corona tidak lebih dari satu persen. “Masih kecil sekali, masih di bawahnya 1 persen, ada peningkatan memang,” ucap Budi ketika mengunjungi RSHS Bandung, Selasa (10/6/2025). Budi mengklaim penambahan covid saat ini varian dari sub omicron. Ia […]

  • IHSG Merosot di Awal September, Sektor Teknologi dan Finansial Tertekan

    IHSG Merosot di Awal September, Sektor Teknologi dan Finansial Tertekan

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,21% atau 94,42 poin ke level 7.736,07 hari ini. Dari ribuan saham yang diperdagangkan, lebih banyak yang turun, yakni 557 saham, sementara yang naik hanya 185 saham, dan 214 lainnya stagnan. Nilai transaksi juga cukup besar, mencapai Rp 23,32 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 37,27 miliar […]

expand_less