PSI Jadikan Jokowi sebagai ‘Roh Politik’ untuk Bertahan Hidup
- account_circle Sayida
- calendar_month Ming, 20 Jul 2025

menalar.id,. – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara terbuka mengakui ketergantungannya pada mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya sebagai penopang eksistensi partai. Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie mengungkapkan, partai tersebut pernah berada di ambang kehancuran sebelum Kaesang Pangarep bergabung.
Dalam Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah (19/7/2025), Jeffrie menceritakan bagaimana partai nyaris menguburkan ambisinya di panggung politik nasional.
“Tahun 2023 saya bilang ke Raja Juli Antoni dan Grace Natalie: Kalau tidak bisa dapat anak, menantu, atau Pak Jokowi sendiri, 2024 akan jadi tahun terakhir kita ber-PSI. Kita harus siapkan pemakaman untuk partai ini,” tegas Jeffrie.
Perjuangan Mendapatkan Kaesang
Jeffrie mengungkapkan proses panjang dan melelahkan untuk membujuk Kaesang bergabung. Sejak Maret 2023, Raja Juli Antoni sebagai Ketua Umum PSI saat itu terus berusaha menghubungi Kaesang, namun seringkali tidak mendapat respons.
“Kita mengalami penderitaan batin cukup panjang. Mas Kaesang memberi harapan setengah palsu,” ujar Jeffrie.
Ia menggambarkan kesulitan yang dialami Raja Juli
“Hampir menangis setiap update ke saya. Sudah dihubungi via WhatsApp, pesan dibaca, tapi tidak dibalas.”
Syarat Hidup-Mati Partai
Jeffrie menegaskan bahwa masa depan PSI sepenuhnya bergantung pada keterlibatan keluarga Jokowi.
“Tanpa darah keluarga Pak Jokowi, suara kita akan terus merosot. Itu berarti akhir dari PSI,” tegasnya.
Ia bahkan berharap suatu saat nanti Jokowi sendiri yang akan bergabung dengan partai berlogo gajah tersebut. Pernyataan ini menunjukkan betapa PSI memposisikan Jokowi bukan sekadar figur pendukung, melainkan nyawa bagi kelangsungan partai.
Dampak Kehadiran Kaesang
Jeffrie mengakui elektabilitas PSI sebelumnya sangat rendah sebelum Kaesang mengambil alih kepemimpinan. Kehadiran putra bungsu Jokowi ini menjadi angin segar bagi partai yang sempat kehilangan arah.
Keterbukaan PSI tentang ketergantungannya pada keluarga Jokowi ini mengundang berbagai reaksi, mulai yang menganggapnya sebagai strategi politik realistis hingga kritik atas kurangnya identitas partai yang mandiri.
Penulis Sayida
Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum
