PM Swedia Desak UE Bekukan Perdagangan dengan Israel
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Jum, 1 Agu 2025

menalar.id – Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, menyerukan Uni Eropa untuk menghentikan kerja sama dagang dengan Israel. Langkah ini diambil sebagai respons atas serangan brutal yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Kristersson menilai kondisi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan. Ia menegaskan bahwa Israel telah gagal memenuhi kewajiban dasar, termasuk perjanjian terkait penyaluran bantuan darurat.
“Swedia mendesak Uni Eropa segera membekukan bagian perdagangan dari Perjanjian Asosiasi,” ujar Kristersson dikutip dari AFP, Kamis (31/7).
Ia juga meminta agar Israel membuka akses bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza secara maksimal dan secepat mungkin. Perjanjian Asosiasi antara Uni Eropa dan Israel selama ini menjadi dasar hubungan dagang dan politik kedua pihak.
Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar bagi Israel, mencakup sekitar sepertiga dari total perdagangan internasional negara tersebut, menurut data resmi UE. Pernyataan dari Kristersson muncul dua hari setelah Belanda menyampaikan sikap serupa.
Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp, menegaskan bahwa negaranya akan mendesak penangguhan elemen perdagangan dari perjanjian jika Israel terus melanggar kewajiban kemanusiaan.
Israel Melanggar Prinsip HAM
Sebelumnya, laporan Uni Eropa pada Juni lalu juga menunjukkan bahwa Israel kemungkinan besar telah gagal menaati prinsip-prinsip hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam perjanjian kerja sama tersebut.
Tekanan terhadap Israel semakin besar seiring dengan pengakuan resmi terhadap Negara Palestina yang direncanakan oleh Inggris, Prancis, dan Kanada pada September mendatang. Inggris dan Prancis, sebagai negara berpengaruh di Eropa, menambah bobot tekanan politik terhadap Israel.
Langkah-langkah ini dipicu oleh krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Kelaparan massal melanda warga sipil, dan ratusan orang meninggal akibat malnutrisi. Kekurangan pangan ini terjadi akibat blokade ketat yang diterapkan oleh Israel selama agresi militer sejak Oktober 2023. Sepanjang agresi tersebut, lebih dari 60.000 warga Palestina dilaporkan tewas, dan ratusan ribu rumah warga hancur lebur.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.