Perkuat Gerakan Anti-Iklan Rokok Lewat Jurnalis Muda, PP IPM Gelar Diskusi Meja Bundar
- account_circle Sayida
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025

menalar.id,. – Diskusi meja bundar bertajuk “Round Table Discussion with Young Journalists II: Jurnalisme Muda untuk Indonesia Bebas Iklan Rokok” telah sukses digelar, pada Sabtu (26/7/2025) di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Acara ini bertujuan memperkuat peran jurnalis muda dalam advokasi pengendalian tembakau, khususnya terkait pelarangan iklan, promosi, dan sponsor rokok (TAPS).
Sekretaris Jenderal PP IPM, Jowanda Harahap, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran jurnalis muda sebagai aktor perubahan sosial di era disrupsi ini.
“Jurnalisme memegang peranan penting dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, penting bagi jurnalis muda untuk memperkuat keterampilan mereka dalam menyusun narasi advokasi yang mampu menjangkau audiens luas dan mempengaruhi kebijakan,” ujarnya.
Diskusi ini membuka ruang pembelajaran, diskusi, dan konsolidasi peran jurnalis muda dalam mendukung advokasi pengendalian tembakau.
Asnil Bambani Amri S.Sos dari Aliansi Jurnalis Independen, sebagai salah satu narasumber, menyoroti pentingnya penulisan isu kesehatan publik untuk advokasi. Pemaparannya memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana jurnalis muda dapat menjadi agen perubahan melalui karya-karya jurnalistiknya.
“Jurnalis muda perlu mengasah teknik penulisan feature dan opini yang berfokus pada isu TAPS, menggunakan data kesehatan dalam narasi jurnalistik, serta membangun angle yang kuat untuk menarik empati dan dukungan pembaca,” jelasnya.
Pemasaran dan promosi produk tembakau melalui TAPS terus menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama karena menyasar kelompok muda melalui berbagai saluran, termasuk media digital. Praktik ini berkontribusi pada normalisasi konsumsi rokok, yang berdampak besar terhadap kesehatan publik. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang strategi ini menjadi krusial bagi jurnalis muda.
Melalui forum ini, para peserta dapat mengenali pola dan teknik promosi tembakau yang sering kali tersembunyi di balik konten kreatif.
Diskusi ini berhasil meningkatkan kapasitas jurnalis muda dalam memahami isu TAPS dan dampaknya. Para peserta didorong untuk menghasilkan liputan yang kritis dan berbasis data tentang TAPS. Selain itu, forum ini juga menumbuhkan jejaring jurnalis muda yang konsisten mengangkat isu pengendalian tembakau, serta merancang strategi kampanye media yang efektif dan menarik untuk mendukung pelarangan TAPS.
Sebagai hasil yang diharapkan, pengetahuan jurnalis muda tentang isu TAPS dan regulasinya meningkat. Juga diharapkan terbit minimal 30 liputan media hasil forum, baik berupa artikel, opini, podcast, maupun video. Acara ini juga berhasil membentuk komunitas jurnalis muda pengendalian tembakau dan menyusun rencana aksi jurnalis muda untuk kampanye pelarangan TAPS. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat peran jurnalis muda dalam advokasi pelarangan total TAPS.
Penulis Sayida
Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum