Jakarta Darurat Premanisme Ormas, 9 Anggota GRIB Jaya Tertangkap
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sel, 13 Mei 2025

menalar.id – Gubernur Bali, Wayan Koster dengan tegas menolak segala bentuk premanisme yang berlindung dibalik nama Ormas (Organisasi Kemasyarakatan). Ia sampaikan saat peresmian Bale Paruman Adhayaksa dan Bale Restorative Justice di Bandung, Kamis (8/5/2025).
Koster menyoroti kasus dugaan premanisme oleh anggota Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali. Ia mengecam keras tindakan tersebut. “Bentuknya ormas, tapi kelakuannya preman. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
Fenomena serupa juga terjadi di kawasan Jakarta, tepatnya Thamrin City dan Monas. Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Para pelaku memaksa warga membayar biada parkit hingga 30 ribu dan mereka menggunakan artibut ormas untuk menutupi aksi pemerasannya.
Polres langsung menjernat para pelaku dengan Pasal 335 dan Pasal 368 KUHP tentang pemaksaan dan pemerasan. Dari hasil pemeriksaan, Polisi menemukan kartu keanggotaan ormas, yang tunai, serta ratusan atribut seperti spanduk dan bendera ormas yang dipasang secara ilegal.
Hingga kini,, Polres Metro Jakarta Pusat masih akan memburu pelaku lain yang belum tertangkap dan berkotmitmen menindak tegas segala bentuk praktik premanisme yang mengatasnamakan ormas.
Polisi Cabut Bendera Ormas di Jakarta Timur
Sebagai langkah lanjutan, Polres Jakarta Timur bersama TNI dan Satpol PP menurunkan 14 bendera ormas di beberapa titik wilayah Jakarta dalam Operasi Brantas Jaya 2025. Dengan adanya operasi ini, diharapkan dapat menciptakan ruang publik yang netral dan bebas dari simbol-simbol intimidatif.
“Kami turunkan atribut ormas seperti bendera dan spanduk yang dipasang di jalan-jalan utama. Ini adalah langkah konkret untuk mencegah potensi gangguan keamanan,” ujar Nicolas pada, selasa (13/5/2025).
Tim gabungan yang terdiri dari 52 personel TNI, Polri, dan Satpol PP menyisir area publik seperti depan Masjid Nurul Ihsan, SPBU Cipinang Jaya, Stasiun Jatinegara, hingga Jalan Bekasi Timur. Dari operasi tersebut, terdapat 10 bendera Forum Betawi Rempug (FBR) dan empat bendera GRIB Jaya.
Selain mencabut bendera, polisi juga menyita ratusan atribut ormas yang dipasang secara ilegal serta uang tunai hasil pungli. AKBP Rahmat Eko Mulyadi, Kabag Ops Polres Jakarta Timur, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan langkah preventif untuk menghindari konflik sosial.
“Kami ingin menjaga suasana damai dan inklusif. Pemasangan atribut sembarangan bisa menimbulkan kesan dominasi dan memicu konflik sosial,” ujarnya.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.