Prabowo–Albanese Resmikan Era Baru Kerja Sama Pertahanan
- account_circle Azka Al Ath-Har
- calendar_month Kam, 13 Nov 2025

menalar.id., – Indonesia dan Australia menandatangani perjanjian baru di sektor pertahanan dan keamanan untuk memperkuat stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan kesepakatannya dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Kedua negara memperluas kerja sama militer, pertukaran intelijen, dan membentuk mekanisme konsultasi rutin ketika salah satu menghadapi ancaman. Perjanjian ini memperbarui kesepakatan yang berlaku sejak 2012 dan kini meliputi keamanan siber serta riset pertahanan.
Melansir Media Indonesia, Alabanese menegaskan komitmen negaranya untuk memperkuat kemitraan dengan Indonesia. “Australia berkomitmen memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia untuk menjaga kawasan yang aman, stabil, dan makmur,” Tegasnya.
Mengutip ANTARA, Prabowo menyatakan bahwa kerja sama ini bukan sekadar aliansi strategis, melainkan bentuk kepercayaan antara dua negara yang memiliki visi sama terhadap keamanan regional. “Kita memiliki visi yang sama untuk membangun keamanan regional yang berdasarkan saling menghormati dan saling percaya,” katanya.
Kedua negara juga memperluas latihan militer gabungan, riset teknologi pertahanan, dan pelatihan sumber daya manusia. Pejabat pertahanan Indonesia dan Australia menyepakati pembentukan forum konsultasi strategis tahunan untuk memperkuat keterpaduan sistem antarangkatan bersenjata.
Kesepakatan baru ini menjadi pondasi diplomasi keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks meningkatnya tensi geopolitik global, Indonesia dan Australia sepakat membangun kemitraan pertahanan yang transparan dan berpihak pada perdamaian regional.
Melansir Tempo, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Australia berhasil mencapai kesepakatan penting di sektor pertahanan dan keamanan. Ia juga memandang Australia sebagai tetangga yang memiliki hubungan baik dengan Indonesia.
“Tetangga yang baik itu sangat penting. Tetangga yang baik akan saling membantu pada masa-masa sulit. Bagi kami, orang Indonesia, kami punya istilah, saat kami menghadapi situasi darurat, tetanggalah yang akan membantu,” tegasnya.
Pemerintah Indonesia menargetkan implementasi perjanjian ini pada awal 2026 setelah langkah terakhir dalam proses persetujuan suatu perjanjian ratifikasi di masing-masing negara selesai. Indonesia berupaya memperkuat kedaulatan nasional dan mempertegas posisi strategisnya di kawasan Indo-Pasifik.
Penulis Azka Al Ath-Har
Tumbuh di antara kegelisahan dan rasa ingin tahu, belajar melihat dunia lewat detail kecil yang sering luput dari perhatian. Tertarik pada isu sosial, budaya, dan kemanusiaan.
