Dedi Mulyadi: Idealnya Satu Rumah untuk Satu Keluarga
- account_circle Nisrina
- calendar_month Sen, 22 Sep 2025

menalar.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa negara akan membatasi kepemilikan rumah. Menurutnya, banyaknya orang yang membeli rumah di berbagai daerah justru membuat tanah semakin habis.
“Kenapa? Karena habisnya tanah itu oleh orang yang ngambil rumah di mana-mana,” kata Dedi saat menghadiri Peluncuran Program Penguatan Ekosistem Perumahan Murah dan Sosialisasi KUR Perumahan di Sabuga ITB, Bandung, Kamis (18/9/2025).
Acara itu juga dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, sejumlah bupati/wali kota di Jabar, dan pengembang perumahan. Pemilik Lippo Grup James Riady juga terlihat hadir.
Kritik Rumah Kosong
Dalam pidatonya, Dedi menyinggung banyaknya rumah mewah berukuran besar yang tersebar di Jabar tapi dibiarkan kosong. Rumah-rumah itu menurutnya lebih jadi aset investasi ketimbang hunian.
“Orientasinya adalah rumah untuk investasi,” ujarnya.
Ia pun menyarankan masyarakat tidak menjadikan rumah sebagai instrumen investasi karena justru membuat uang tidak berputar. Menurutnya, investasi sebaiknya diarahkan ke sektor yang bisa menggerakkan ekonomi.
Meski mendukung program pembangunan rumah murah dari pemerintah, Dedi mengingatkan agar proyek besar itu memperhatikan aturan tata ruang.
“Karena kita mengejar target produksi rumah harus hati-hati terhadap penataan ruangnya. Kalau tidak, yang dijanjikan rumah mewah bebas banjir, ketika musim hujan banjirnya 2 meter,” kata dia.
Dedi berharap program rumah tidak menambah jurang kesenjangan antara mereka yang tidak punya rumah sama sekali dengan orang yang memiliki banyak rumah. “Idealnya satu rumah, satu keluarga,” tegasnya.
Dukungan Pemerintah Pusat
Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengatakan pembangunan rumah murah dan KUR perumahan merupakan program Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi kesenjangan masyarakat.
“Dipermudah untuk bisa memiliki rumah, dipermudah untuk bisa memperbaiki rumah, dipermudah untuk bisa memperbaiki tempat usaha. Makanya diciptakan sebuah ekosistem supaya fasilitasnya makin banyak,” kata Qodari.
Anggaran Rp 130 Triliun
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyebut pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 130 triliun untuk sektor perumahan.
“Bayangin saja kontraktornya, developernya, toko bangunannya itu disubsidi bunganya. Disubsidi 5 persen,” ujar Maruarar.
Ia menambahkan, tahun ini pemerintah menargetkan pembangunan 350 ribu unit rumah murah. Berbagai fasilitas akan diberikan, termasuk pembebasan biaya PBG dan BPHTB khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah
- Penulis: Nisrina
