Banjir Besar Terjang Bali, 18 Orang Meninggal dan Ribuan Warga Terdampak
- account_circle Nisrina
- calendar_month Sab, 13 Sep 2025

menalar.id – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Bali setelah hujan ekstrem pada Selasa malam (9/9/2025). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Rabu (10/9), sebanyak 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak. Banyak warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka masih terendam.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut banjir terjadi di enam kabupaten/kota. Wilayah itu meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
“Di Denpasar ada lima korban meninggal dan dua orang hilang, Jembrana dua orang meninggal dengan 103 kepala keluarga atau 200 jiwa terdampak, Gianyar satu orang meninggal, dan Badung satu orang meninggal. Sementara Klungkung mencatat 99 kepala keluarga atau 420 jiwa terdampak, dan Tabanan masih dalam pendataan,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Korban mencapai 18 orang
Data terbaru BNPB menunjukkan total korban meninggal dunia akibat banjir ini mencapai 18 orang, dengan 5 orang lainnya masih dalam pencarian. Korban terbanyak ada di Denpasar (12 orang), disusul Gianyar (3 orang), Jembrana (2 orang), dan Badung (1 orang).
Tak hanya korban jiwa, banjir juga menyebabkan banyak kerusakan. BNPB mencatat 163 titik banjir, 64 titik longsor, dan 35 pohon tumbang. Ada pula kerusakan pada dua jembatan, tiga ruas jalan, serta 21 titik penyengker, saluran irigasi, dan senderan.
Di Kabupaten Jembrana, 85 warga mengungsi ke sejumlah posko, seperti Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Musholla Assidiqie, dan Musholla Darul Musthofa.
Curah hujan ekstrem
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan hujan deras yang memicu banjir ini memang tergolong ekstrem. Curah hujan di Stasiun Klimatologi Jembrana tercatat 385,5 mm, lebih dari dua kali lipat batas hujan ekstrem yang biasanya 150 mm per hari. Stasiun Geofisika Denpasar juga melaporkan curah hujan 188,4 mm.
BMKG sebelumnya sudah memberi peringatan dini pada 9–11 September 2025 , bahwa Bali berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang. “Memasuki pekan kedua September, peningkatan curah hujan berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” tulis BMKG dalam prospek cuacanya.
Bandara Ngurah Rai Force Majeure
Sementara itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai dinyatakan dalam kondisi force majeure. Meski begitu, pihak bandara memastikan penerbangan masih berjalan normal. Communication and Legal Division Head Bandara Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi, mengatakan koordinasi dengan maskapai sudah dilakukan untuk mengantisipasi penumpang yang terlambat tiba akibat jalan menuju bandara terendam banjir.
“Kami sudah siapkan penanganan khusus seperti penjadwalan ulang (reschedule) dan mekanisme lain bagi penumpang yang terdampak,” ujarnya
- Penulis: Nisrina
