Teroris ISIS Pembakar Pilot Yordania Diadili di Swedia, Sidang Bersejarah Dimulai!
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025

menalar.id – Keputusan pengadilan terhadap pria asal Swedia yang terlibat dalam kasus pembunuhan tragis oleh pilot Yordania telah dijadwalkan di Stockholm, Swedia, Kamis (31/7/2025). Sebelumnya, warga negara Swedia tersebut dituduh atas pembakaran secara hidup-hidup yang terlibat oleh kelompok teroris Negara Islam (ISIS) di Suriah.
Sidang ini pun menjadi yang pertama di dunia yang mengadili individu atas kejahatan tersebut, yang sempat memicu kecaman global pada 2015. Putusan akan dibacakan pada pukul 11.00 waktu setempat (09.00 GMT).
Kejadian berawal pada (24/12/2014), saat sebuah pesawat milik Angkatan Udara Kerajaan Yordania jatuh di wilayah Suriah. Sang pilot, Maaz al-Kassasbeh langsung ditangkap oleh anggota ISIS di dekat kota Raqqa pada hari itu juga.
Jaksa menyebutkan bahwa Maaz dibakar hidup-hidup di dalam sebuah kandang besi, meskipun waktu pasti eksekusi tidak diketahui. Video penyiksaan tersebut diunggah oleh ISIS pada 3 Februari 2015, dan lokasi kejadian akhirnya berhasil dilacak oleh penyidik.
Tersangka yang diadili adalah Osama Krayem, pria berusia 32 tahun asal Swedia. Ia sebelumnya telah dijatuhi hukuman berat karena keterlibatannya dalam serangan teroris di Paris pada 2015 dan Brussel pada 2016.
Persidangan terhadap Krayem berlangsung sejak 4 hingga 26 Juni lalu. Jaksa penuntut mendesak agar pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan melakukan kejahatan perang serius dan kejahatan terorisme.
Selama proses sidang, Krayem memilih bungkam. Meski begitu, beberapa pernyataan hasil interogasi sebelumnya dibacakan dan diputar dalam persidangan.
Pengacaranya menyatakan bahwa Krayem hanya berada di lokasi kejadian selama 15 hingga 20 menit dan tidak mengetahui bahwa eksekusi terhadap pilot akan dilakukan. Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban Mikael Westerlund, mengkritik sikap Krayem yang dianggap tidak menunjukkan empati maupun rasa penyesalan atas kejadian tersebut.
“Sebagian besar orang yang menyaksikan langsung apa yang dialami oleh Maaz akan membutuhkan perawatan psikologis jangka panjang, bahkan seumur hidup,” ungkap Westerlund di hadapan hakim.
Saudara laki-laki Maaz al-Kassasbeh datang langsung dari Yordania untuk memberikan kesaksian di pengadilan dan mengungkapkan duka mendalam yang masih dirasakan keluarganya hingga kini. Menurut Westerlund, Krayem justru tidak menunjukkan tanda-tanda trauma.
Sebaliknya, dia terlihat terinspirasi untuk terus melanjutkan kegiatan terornya yang kemudian membawanya dijatuhi hukuman atas serangan teroris di Eropa. Osama Krayem berasal dari kota Malmo, Swedia. Sebelumnya ia telah divonis 30 tahun penjara oleh pengadilan di Prancis dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan di Belgia.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.