Bahlil Ajak Kerja Sama Migas Rusia, Apakah Jerat Ketergantungan Baru?
- account_circle Sayida
- calendar_month Sab, 21 Jun 2025

menalar.id,. – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengundang investor Rusia untuk menggarap lapangan minyak dan gas (migas) baru serta cadangan gas lepas pantai di Indonesia. Tawaran ini disampaikan saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Saint Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).
“Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi yang dirilis Sabtu (21/6/2025).
Kunjungan ke Istana Konstantinovsky ini bertujuan menjajaki kerja sama di sektor eksplorasi dan produksi Liquefied Natural Gas (LNG) serta pasokan minyak. Pemerintah berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan lifting migas nasional, sejalan dengan target swasembada energi Presiden Prabowo.
Respon Positif Rusia
Presiden Vladimir Putin menyambut baik tawaran Indonesia. Pemimpin Rusia itu menyatakan kesediaannya untuk memodernisasi infrastruktur migas Indonesia dengan teknologi terkini guna mengoptimalkan sumur-sumur tua yang kurang produktif.
“Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” tegas Putin dalam konferensi pers bersama.
Pemerintah Indonesia melihat kesediaan Rusia sebagai peluang untuk menarik investasi teknologi tinggi ke industri migas nasional. Fokus utama saat ini adalah optimalisasi sumur-sumur tua guna meningkatkan produksi migas domestik.
Relasi Energi yang Telah Terbangun
Kerja sama energi Indonesia-Rusia telah berjalan kuat di berbagai sektor, termasuk migas, batu bara, ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan (EBT). Salah satu proyek unggulan adalah rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur. Pakar energi dari Universitas Indonesia, Prof. Kuntoro Mangkusubroto, menilai kerja sama ini strategis.
“Rusia memiliki teknologi eksplorasi migas kelas dunia, sementara Indonesia membutuhkan investasi dan teknologi untuk mengoptimalkan cadangannya. Ini win-win solution,” ujarnya kepada BBC Indonesia.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia ini juga membahas rencana peningkatan kerja sama di sektor nuklir sipil dan pengembangan energi terbarukan. Kedua negara sepakat untuk segera membentuk tim khusus guna mempercepat realisasi proyek-proyek energi bersama.
Penulis Sayida
Memimpin tim redaksi dengan fokus pada pemberitaan akurat, mendalam, dan memancing nalar pembaca. Fokus di rubrik nasional, ekonomi, dan hukum