India dan Korsel Wajibkan Pemeriksaan Sakelar Boeing Usai Air Jatuh
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sel, 15 Jul 2025

TOPSHOT - Debris of Air India flight 171 is pictured after it crashed in a residential area near the airport in Ahmedabad on June 13, 2025. Rescue teams with sniffer dogs combed the crash site on June 13 of a London-bound passenger jet which ploughed into a residential area of India's Ahmedabad city, killing at least 265 people on board and on the ground. (Photo by Punit PARANJPE / AFP) (Photo by PUNIT PARANJPE/AFP via Getty Images)
menalar.id – Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) menemukan adanya kegagalan pada sakelar pemutus bahan bakar dalam insiden jatuhnya pesawat Air India. Sakelar tersebut tiba-tiba tidak aktif dan memutus pasokan bahan bakar ke mesin pesawat.
Sebagai tindak lanjut, regulator penerbangan India telah menginstruksikan seluruh maskapai untuk melakukan pemeriksaan pada sakelar bahan bakar di pesawat Boeing. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India menjelaskan bahwa perintah itu dikeluarkan setelah sejumlah maskapai domestik maupun internasional mulai melakukan inspeksi independen terhadap sistem penguncian sakelar.
Korea Selatan Ikut Perintahkan Maskapai
Sebelum India, Korea Selatan juga telah lebih dulu mengeluarkan perintah serupa bagi maskapai yang mengoperasikan pesawat Boeing untuk memeriksa komponen tersebut. Laporan awal mengungkap bahwa kedua mesin pada Boeing 787 Dreamliner yang jatuh dan menyebabkan 260 orang meninggal dunia mengalami kekurangan bahan bakar.
Hal ini mendorong tim investigasi untuk memusatkan perhatian pada fungsi sakelar bahan bakar di dalam kokpit. Beberapa spekulasi pun muncul mengenai penyebab kecelakaan ini.
Ada yang menduga kesalahan pilot atau kemungkinan sabotase, sementara yang lain menyoroti kerusakan pada sakelar bahan bakar. Air India menegaskan bahwa penyelidikan masih dalam tahap awal dan belum ada rekomendasi resmi terhadap Boeing.
Dalam laporan AAIB yang mengutip rekaman suara dari dek penerbangan, terdengar salah satu pilot bertanya kepada rekannya.
“Mengapa kamu mematikan sakelarnya?”
Kemudian dijawab dengan rekan lainnya
“tidak melakukannya.”
Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan adanya buletin yang dirilis oleh Badan Penerbangan Federal AS (FAA) pada 2018. Buletin tersebut memberikan rekomendasi agar sistem pengunci sakelar bahan bakar diperiksa di beberapa jenis pesawat Boeing, termasuk 787.
Hal ini menyusul laporan bahwa pada sejumlah model 737, fitur penguncian sakelar tidak diaktifkan. Namun, buletin itu bersifat imbauan dan tidak mewajibkan inspeksi. Serta dirilis pada 2018, yang berarti sudah lama dan kemungkinan besar kendala tersebut sudah diketahui di armada yang masih beroperasi.
Steve Giordano, mantan pilot maskapai yang berpengalaman menerbangkan beberapa tipe Boeing termasuk 787, menyatakan bahwa ia tidak yakin masalah ini murni disebabkan oleh kerusakan mesin maupun faktor teknis pesawat.
“Tapi saya tidak yakin itu bunuh diri atau disengaja. Saya hanya yakin sakelar-sakelar itu digerakkan oleh tangan manusia,” tulisnya di X seperti dilansir dari theguardian, Selasa (15/7/2025).
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.