Senin, 15 Des 2025

Prabowo Sampaikan Duka Cita atas Tewasnya Affan Kurniawan

  • account_circle Nisrina
  • calendar_month Jum, 29 Agu 2025

menalar.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi di Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

“Juga ada peristiwa petugas telah menabrak seorang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut almarhum Affan Kurniawan tadi malam meninggal dunia,” kata Prabowo dalam keterangan video, Jumat (29/8/2025).

Prabowo mengaku sedih dan prihatin atas insiden ini. Ia menegaskan pemerintah akan mengusut tuntas kasus tersebut. “Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Indonesia mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini,” ujarnya.

Imbauan Waspada dan Percaya pada Pemerintah

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi agar tetap kacau. Ia meminta masyarakat percaya pada pemerintah yang sedang berusaha menjaga stabilitas.

“Saya mengimbau kepada seluruh bangsa Indonesia untuk selalu waspada terhadap unsur-unsur yang selalu ingin huru-hara, yang ingin kaos,” kata Prabowo dalam keterangan pers yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

Kritik dari PARA Syndicate

Pernyataan Prabowo itu mendapat sorotan dari Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama. Ia menilai sikap Prabowo lebih menunjukkan rasa takut dibandingkan kepemimpinan yang tegas.

“Prabowo tahu publik sedang marah, sedang bertanya, sedang menuntut. Dia takut kalau kemarahan itu berubah jadi delegitimasi,” kata Virdika saat dihubungi, Jumat (29/8/2025).

Menurut Virdika, kepercayaan publik tidak bisa hanya diminta, melainkan harus dibangun dengan pengakuan kesalahan dan transparansi. Ia menilai Prabowo justru menekankan stabilitas tanpa mengakui adanya masalah. “Stabilitas yang dipaksakan itu rapuh banget. Dia berdiri di atas pengendalian narasi, bukan pengakuan realitas,” tambahnya.

Belasungkawa Tanpa Permintaan Maaf

Virdika juga menyoroti cara Prabowo menyampaikan belasungkawa. Menurutnya, sebagai presiden, Prabowo seharusnya meminta maaf karena gagal melindungi warga negaranya.

“Permintaan maaf adalah bentuk paling dasar dari tanggung jawab. Tapi Prabowo tidak memilih itu. Dia memilih untuk tetap berada di posisi netral, seolah-olah dia hanya pengamat, bukan pelaku,” ucapnya.

Bagi Virdika, belasungkawa tanpa permintaan maaf terasa kosong. “Kalau negara tidak bisa mengakui kesalahan, maka kekerasan akan terus jadi bagian dari cara kerja,” katanya.

Kapolri Minta Maaf

Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia menyampaikan hal itu saat berada di ruang jenazah RSCM, Jumat dini hari.

“Kami akan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi. Saya minta maaf kepada keluarga korban dan seluruh keluarga besar ojek online atas musibah yang terjadi,” ujar Sigit.

Sigit menambahkan, kasus ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kepolisian dalam bertugas ke depan.

  • Penulis: Nisrina

Rekomendasi Untuk Anda

  • Aturan ODOL 2026: Perlindungan untuk Siapa?

    Aturan ODOL 2026: Perlindungan untuk Siapa?

    • calendar_month Sab, 21 Jun 2025
    • account_circle Sayida
    • 0Komentar

    menalar.id,. – Djoko Setijowarno, pakar transportasi, menganalisis penyebab ribuan sopir truk dari berbagai daerah berunjuk rasa pada Kamis (19/6/2025). Massa menuntut pencabutan aturan Over Dimension Over Loading (ODOL) dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Djoko mengakui pentingnya regulasi batas ukuran dan muatan angkutan barang. Namun, ia memperingatkan bahwa […]

  • Polisi Masih Selidiki Kematian Timothy Anugerah, Dugaan Sementara Jatuh dari Gedung

    Polisi Masih Selidiki Kematian Timothy Anugerah, Dugaan Sementara Jatuh dari Gedung

    • calendar_month Rab, 22 Okt 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Polisi masih terus menyelidiki kasus kematian mahasiswa Universitas Udayana Timothy Anugerah (22) yang jatuh dari lantai empat gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisik), di Denpasar, Bali. Timothy ditemukan dalam keadaan kritis di area parker belakang gedung FISIP, Jumat (18/10/2025) pagi, Kemudian ia dilarikan ke RSUP Prof. Ngoerah. Namun meninggal dunia beberapa […]

  • lomba

    Siswa SMA Avicenna Toreh Prestasi di APEC Youth STEM Conference 2025 Korsel

    • calendar_month Jum, 8 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Siswa SMA Avicenna Jagakarsa M. Mikhail Lazuardi, berhasil lolos seleksi dan mengikuti APEC Youth STEM Conference 2025 yang digelar pada (6/8/2025) hingga (9/8) di Kota Busan dan Daejeon, Korea Selatan. Konferensi tersebut mengusung fokus pada solusi untuk meningkatkan ketahanan iklim di kawasan APEC. Ajang bergengsi ini diikuti oleh 11 negara, yaitu Australia, Brunei […]

  • Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, DPR kritik Program

    Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, DPR kritik Program

    • calendar_month Rab, 30 Apr 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengumumkan rencananya untuk menyerahkan anak-anak yang dianggap “nakal” kepada institusi TNI dan Polri. Ia sampaikan wacana ini saat menghadiri perayaan HUT ke-26 Kota Depok di Jalan Margonda Raya, pada Jumat (25/4/2025). Pemerintah Province (Pemprov) Jawa Barat akan menerapkan program ini mulai 2 Mei 2025. Beberapa daerah dan kepala […]

  • ISIS

    Teroris ISIS Pembakar Pilot Yordania Diadili di Swedia, Sidang Bersejarah Dimulai!

    • calendar_month Kam, 31 Jul 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Keputusan pengadilan terhadap pria asal Swedia yang terlibat dalam kasus pembunuhan tragis oleh pilot Yordania telah dijadwalkan di Stockholm, Swedia, Kamis (31/7/2025). Sebelumnya, warga negara Swedia tersebut dituduh atas pembakaran secara hidup-hidup yang terlibat oleh kelompok teroris Negara Islam (ISIS) di Suriah. Sidang ini pun menjadi yang pertama di dunia yang mengadili individu […]

  • Buntut RKUHAP, Publik Demo di Tiga Titik

    Buntut RKUHAP, Publik Demo di Tiga Titik

    • calendar_month Sel, 18 Nov 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id., – Para demonstran kembali turun ke jalan untuk aksi unjuk rasa terkait Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP). Sebanyak 1.895 personel polisi akan mengawal titik unjuk aksi di wilayah Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025). “Pengamanan untuk unjuk rasa pada selasa ini ada 1.895 personil,” ucap Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat […]

expand_less