Pemerintah Larang Warga Baduy Berjualan Madu ke Jakarta Sementara
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sel, 25 Nov 2025

menalar.id., – Pemerintah meminta Warga Baduy menghentikan sementara aktivitas berdagang madu ke Jakarta. Hal ini terjadi setelah warga Baduy dałam bernama Repan (16) menjadi korban pembegalan.
“Kami meminta pada warga untuk sementara berjualan madu di sekitar wilayah Banten saja,” imbau Sekretaris Desa Kanekes Kabupaten Lebak Medi di Rangkasbitung, Lebak.
Medi juga menuturkan, pemerintah desa bersama tokoh adat kini mendorong warga Baduy yang tetap ingin berjualan ke Jakarta untuk berangkat secara berkelompok demi mengurangi risiko tindak kriminal. Selain itu, warga yang berdagang ke ibu kota tidak diperbolehkan bepergian pada malam hingga dini hari.
Mengingat peluang kejahatan pada jam tersebut dua kali lebih tinggi dibandingkan siang hari. Medi berharap agar insiden yang lalu tidak terulang.
“Kami berharap kasus yang menimpa Repan tidak terjadi lagi pada warga Baduy yang berjualan madu,” kata Medi menambahkan.
Sebelumnya, Repan menjadi korban begal di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2025). Bahkan repan sempat berada di rumah sakit selama beberapa hari.
Kini Repan sudah kembali ke Kampung Cikeusik di wilayah Baduy Dalam. Terkait kasus tersebut, pihak adat pun meminta kepolisian untuk mengusut tuntas. Selain itu mengidentifikasi pelaku dan memproses mereka secara hukum.
“Kami berharap kasus kejahatan ini tidak terulang lagi,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pedagang madu dari Baduy Santa (55) membenarkan adanya imbauan tersebut. Sementara ia dan warga lainnya tidak akan berdagang ke Jakarta.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.
