‘Pak, yang ditembak harusnya DPR, bukan kami!’ – Demo 25 Agustus Berujung Korban
- account_circle Nazula Destiyana
- calendar_month Sen, 25 Agu 2025

menalar.id – Saat ini, aksi demonstrasi menuntut kinerja pemerintah nyatanya dibaluti korban yang berguguran. Dua peserta aksi terbaring di depan gerbang utama gedung DPR usai dipukul mundur aparat, Senin (25/8/2025) dikutip dari Kompas.com. Salah satunya pemuda asal Ciputat, Tangerang Selatan yang mengalami luka serius dibagian belakang kepala akibat terkena lemparan batu hingga pendarahan.
Kronologi Insiden
Saat insiden berlangsung, pemuda itu berada di sisi barat gerbang utama DPR, berdekatan dengan aparat yang tengah membubarkan massa. Namun, sejumlah demonstran malah melempari barikade polisi dengan batu dan ia justru menjadi korban salah sasaran.
Beberapa demonstran lain yang membawa perlengkapan medis langsung memberikan pertolongan pertama.
“Aku ada, aku ada (peralatan medis),” ucap salah satu demonstran.
Sementara itu, demonstran lainnya juga terkapar di jalan akibat dislocas pada tangan kanan ketika kericuhan pecah. Namun, ia segera mendapat perawatan dari relawan medis yang berjaga.
Kendati, dua personel TNI AD mengevakuasi kedua korban dengan tandu ke ambulans untuk mendapat penangan lanjutan setelah mendapat laporan dari seorang ibu-ibu. Di sisi lain, menurut BBC Indonesia, sekitar pukul 16.00 WIB aparat Brimob menembakkan gas air mata lebih dari lima kali dalam kurun maktu setengah jam.
Elemen Masyarakat Ikut Berdemo
Kemudian, massa terpaksa mundur hingga ke kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Tak sedikit pula yang mencari perlindungan di Senayan Park.
Begitu di kawasan Senayan Park, sejumlah massa mengalami iritasi mata, panik, hingga batuk-batuk akibat paparan gas air mata. Meski kondisi memanas, ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar berusaha merangsek ke Jalan Gatot Subroto untuk menuju Gedung DPR.
Petugas kembali menembakkan gas air mata ketika massa mencoba menerobos barikade keamanan. Situasi makin panas setelah sekelompok pelajar melempari aparat dengan batu dan berulang kali berusaha masuk lewat tol dalam kota sambil membawa bendera parpol. Polisi pun merespons dengan tembakan gas air mata tambahan untuk membubarkan kerumunan.
“Pak, yang ditembak harus anggota DPR, bukan kami!” teriak salah satu pendemo.
Penulis Nazula Destiyana
Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.