Gunung Dukono Erupsi, Sekolah di Halut Diliburkan
- account_circle Nisrina
- calendar_month Kam, 24 Jul 2025

menalar.id- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halmahera Utara memutuskan meliburkan sekolah selama sepekan akibat meningkatnya aktivitas Gunung Dukono. Kebijakan ini berlaku mulai (19/7/2025) dan hanya untuk sekolah-sekolah di wilayah terdampak langsung seperti Kecamatan Tobelo, Tobelo Utara, Tobelo Tengah, dan Tobelo Selatan.
“Semua sekolah di wilayah ini ditangguhkan proses belajar mengajarnya selama sepekan. Kami akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Dukono,” ujar Wakil Bupati Halmahera Utara, Kasman Hi. Ahmad, Kamis (24/7).
Menurut Kasman, sejak beberapa hari terakhir, gunung terlihat semakin aktif. Gempa-gempa kecil masih terekam, dan abu vulkanik terus keluar dari kawah. “Karena itu, untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik ini kami memilih untuk meliburkan sekolah,” katanya.
Pemantau Gunung Dukono, Bambang Sugiono, menyebutkan hingga Kamis pagi pukul 08.55 WIT, erupsi masih terjadi. Gunung mengeluarkan abu setinggi 700 meter dari puncak. Kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, mengarah ke timur. Aktivitas erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dan durasi 81,42 detik. Gunung Dukono masih berstatus Level II atau Waspada.
“Kami merekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer,” ujar Bambang.
Gunung Dukono adalah salah satu dari tiga gunung api aktif yang berada di daratan Pulau Halmahera. Sekitar 23 ribu penduduk tinggal di empat kecamatan yang berada di lereng gunung tersebut. Pada November 2016, aktivitas erupsinya sempat menyebabkan Bandar Udara Gamarmalamo Galela ditutup sementara.
(Sumber: TEMPO)
- Penulis: Nisrina