Pemprov DKI Jakarta Pastikan Tatap Muka Akan Dibuka Kembali Jika Kondisi Normal
- account_circle Nisrina
- calendar_month Sel, 2 Sep 2025

menalar.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah akan segera dibuka kembali jika situasi di Ibu Kota sudah kondusif pasca demonstrasi beberapa waktu lalu. Saat ini, pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih diberlakukan di sejumlah sekolah.
“Kalau kondisi di Jakarta sudah memungkinkan normal, tentu pembelajaran tatap muka akan segera dimulai kembali. Kebijakan PJJ ini sifatnya fleksibel dan tidak diberi batas waktu, sehingga dapat dicabut kapan saja,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (2/9/2025).
Pramono menegaskan bahwa aturan PJJ bersifat sementara dan akan segera digantikan dengan pembelajaran tatap muka setelah situasi telah terkendali.
Wagub Rano Karno Harapkan PJJ Berakhir Selasa, Sekolah Bisa Kembali Normal Rabu
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, berharap kebijakan PJJ hanya berlangsung sampai Selasa (2/9/2025) dan sekolah sudah bisa kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Rabu (3/9/2025).
Harapan ini disampaikan Rano usai mengikuti kerja bakti di Halte Transjakarta Senen, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025). Menurutnya, PJJ diterapkan khusus untuk sekolah yang berada di sekitar lokasi unjuk rasa.
“Kami mengarahkan sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan unjuk rasa untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.
Dinas Pendidikan Izinkan Sekolah di Sekitar Lokasi Demo Terapkan PJJ
Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebelumnya mengizinkan sekolah-sekolah yang berada dekat lokasi demonstrasi untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh mulai Senin (1/9/2025). Kebijakan ini juga berlaku bagi sekolah yang mengalami kendala akses atau jika ada permohonan dari orang tua/wali murid.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan bahwa sekolah yang tidak terdampak langsung oleh demo dan tidak mengalami kendala tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka seperti biasa.
“Pelaksanaan pembelajaran, baik secara tatap muka maupun jarak jauh, harus dilakukan dengan komunikasi intensif bersama orang tua/wali murid dan komite sekolah,” kata Nahdiana.
Ia juga meminta kepala sekolah untuk memantau proses pembelajaran dan menyiapkan alternatif jika ada kendala, serta berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan atau Dinas Pendidikan.
- Penulis: Nisrina