TPNPB OPM Larang Pengibaran Merah Putih di Papua Jelang 17 Agustus
- account_circle Nisrina
- calendar_month Ming, 3 Agu 2025

menalar.id – Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menyampaikan larangan pengibaran bendera merah putih di wilayah Papua pada 17/8/2025.
Juru bicara markas pusat TPNPB OPM, Sebby Sambom, menegaskan bahwa masyarakat di Papua hanya diperbolehkan mengibarkan bendera Bintang Kejora dan melaksanakan upacara pada 1/12, bukan pada hari kemerdekaan RI. “Kami ingin rakyat Papua teredukasi bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia,” tegas Sebby pada Sabtu, 2/7/2025.
TPNPB: Tak Akan Serang Warga, Tapi Upacara Dibubarkan
Meski melarang pengibaran merah putih, Sebby menyebut TPNPB OPM tidak akan melakukan penyerangan kepada masyarakat yang tetap menggelar upacara. Namun, mereka akan membubarkan upacara jika tak ditemukan kehadiran aparat keamanan. “Jadi, kami imbau agar TNI-Polri tidak menyamar supaya bisa naikan bendera merah putih di Papua,” ujarnya.
Sembilan Wilayah Dinyatakan Terlarang
TPNPB juga menyebut ada sembilan wilayah yang mereka anggap sebagai zona konflik. Di wilayah ini, mereka melarang keras keberadaan TNI-Polri dan pengibaran merah putih.
Wilayah itu antara lain:
- Yahukimo
- Pegunungan Bintang
- Nduga
- Puncak Jaya
- Intan Jaya
- Maybrat
- Dogiyai
- Paniai
- Deiyai
“Wilayah ini tidak boleh ada orang luar Papua dan TNI-Polri masuk, tidak boleh ada pengibaran bendera merah putih juga,” kata Sebby.
Di Intan Jaya belum ada merah putih
Sementara itu, Koordinator Pastor Pribumi se-Tanah Papua, John Bunay, menyampaikan bahwa hingga awal Agustus belum terlihat adanya atribut merah putih di Intan Jaya.
Namun, menurutnya, pengibaran bendera biasanya tetap dilakukan, meskipun terbatas. “Kalau tahun sebelumnya upacara hanya dilakukan di pos TNI atau Polres. Tidak semua tempat ada upacara,” kata John saat dihubungi terpisah.
Ia mengatakan, hanya beberapa lokasi di Papua Tengah dan Pegunungan yang mengadakan upacara pengibaran merah putih karena tingginya risiko keamanan. “Jadi, hanya tempat tertentu saja,” ujarnya.
- Penulis: Nisrina