Iran Gempur Israel Lewat Serangan Rudal Balasan
- account_circle Nisrina
- calendar_month Ming, 22 Jun 2025

menalar.id- Ledakan dan suara sirene menggema di wilayah Israel bagian tengah dan utara,termasuk Tel Aviv, Haifa, Nes Ziona, dan Rishon Lezion. Setelah Iran meluncurkan serangan rudal secara bertubi-tubi pada Minggu (22/6/2025) waktu setempat.
Serangan ini terjadi, hanya beberapa jam setelah Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel menghantam tiga fasilitas nuklir di Iran.
Militer Israel menyatakan telah mendeteksi peluncuran rudal dari Iran, dan menyebut sistem pertahanan mereka saat ini sedang aktif untuk menghalangi ancaman tersebut.
Menurut laporan kantor berita AFP, Iran telah mengirimkan 30 rudal ke wilayah Israel. Salah satu sasarannya, adalah Bandara Internasional Ben Gurion.
Seorang presenter di stasiun televisi pemerintah Iran, menyampaikan langsung saat siaran bahwa Iran telah meluncurkan gelombang baru serangan rudal yang menargetkan Israel : “Gambar langsung yang Anda lihat ini adalah salvo rudal Iran yang baru ditembakkan ke wilayah pendudukan.”
Sejumlah cuplikan yang beredar di media sosial, memperlihatkan dampak serangan Iran di kota Haifa, berbagai porak poranda di beberapa titik.
“Sebelas orang dibawa ke rumah sakit, termasuk satu dalam kondisi cukup parah, seorang pria berusia 30 tahun yang terluka di bagian tubuh bagian atas oleh pecahan peluru,” ungkap layanan penyelamat Magen David Adom Israel.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu (22/6) mengumumkan telah melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran, yaitu Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Dalam serangannya di Fordo, militer AS menggunakan bom penghancur bunker (bunker-buster) GBU-57 Massive Ordnance Penetrator yang dirancang menembus target bawah tanah.
Bom GBU-57 hanya bisa dijatuhkan oleh pesawat pengebom siluman B-2, yang merupakan aset eksklusif militer Amerika. Selain itu, kapal selam AS juga meluncurkan sekitar 30 rudal Tomahawk dalam serangan tersebut.
Saat konflik memanas, AS mulai bersikap lebih keras terhadap Iran dan mendesak Teheran untuk mundur. Sebelumnya, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump masih butuh waktu untuk memutuskan apakah AS akan ikut campur mengenai konflik ini.
Meski muncul kekhawatiran terhadap radiasi pasca serangan ke fasilitas nuklir, Iran menyebut tak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif di ketiga lokasi yang terhantam, dan memastikan kondisi aman bagi warga sekitar.
Langkah militer AS ini muncul sekitar seminggu, setelah Israel lebih dulu menggempur sejumlah target strategis di Iran, mulai dari situs nuklir dan fasilitas militer, hingga jenderal dan ilmuwan senior. Serangan ini bertujuan melumpuhkan sistem pertahanan udara dan menghancurkan kemampuan rudal ofensif Iran.
Walaupun Trump dan Israel mengklaim adanya ancaman dari Iran yang bisa merakit senjata nuklir, Iran menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
- Penulis: Nisrina
