Senin, 15 Des 2025

Mahasiswa Desak Janji DPR Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat

  • account_circle Nazula Destiyana
  • calendar_month Rab, 10 Sep 2025

menalar.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Komunitas Koneksi UIN Jakarta menggelar  aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Selasa (9/9/2025). Adapun unjuk rasa itu menuntut pemerintah dan DPR seger memenuhi 17+8 tuntutan rakyat.

Sekitar pukul 14.34 WIB, massa tiba dengan menggunakan jas almamater berwarna biru dan kuning. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Menangkan Tuntutan Rakyat” sekaligus mengibarkan bendera besar masing-masing, dikutip detik.com.

Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI Diallo Hujanbiru, mengatakan aksi kali ini bertajuk “Rakyat Tagih Janji”. Menurutnya, tuntutan 17+8 yang sebelumnya telah diterima pemerintah maupun DPR bukan hanya aspirasi mahasiswa, melainkan suara kolektif masyarakat sipil, influencer, hingga akademisi.

“Terkait untuk aksi hari ini, memang tajuk yang kami bawa adalah rakyat tagih janji. Jadi kita datang untuk menagih janji, yang tuntutan 17+8, di mana sebenarnya sudah diterima ya oleh pemerintah dan anggota Dewan, yang mana itu juga tuntutan kolektif masyarakat, baik kali dari influencer, mahasiswa, masyarakat sipil. Seluruhnya itu tuntutan yang kita minta untuk segera dituntaskan, untuk segera dilunasi,” katanya di depan  gedungDPR.

Dialo juga menyoroti keberadaan anggota DPR yang sempat melontarkan pernyataan kontroversial namun masih menduduki kursinya hingga kini. Selain itu, ia mendesak agar prajurit TNI tidak dilibatkan dalam urusan pengamanan sipil.

“Kami juga menuntut agar TNI tidak ikut campur dalam setiap tindakan pengamanan, tindakan yang berhubungan dengan sipil, kembalilah ke barak TNI,” sambungnya.

17+8 Tuntutan Rakyat

Perlu diingat isi 17+8 Tuntutan Rakyat untuk pemerintah. Tujuh belas tuntutan, deadline: 5/9/2025

  1. Bentuk tim investigasi independen untuk kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban lain pelanggaran HAM selama aksi 28–30 Agustus.

  2. Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil.

  3. Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan, tanpa kriminalisasi.

  4. Tangkap, adili, dan proses hukum aparat yang memerintahkan maupun melakukan kekerasan.

  5. Hentikan kekerasan polisi, patuhi SOP pengendalian massa.

  6. Batalkan kenaikan gaji/tunjangan DPR dan fasilitas baru.

  7. Publikasikan anggaran DPR secara transparan dan berkala.

  8. Selidiki aset anggota DPR bermasalah oleh KPK.

  9. Badan Kehormatan DPR periksa anggota yang melecehkan aspirasi rakyat.

  10. Partai beri sanksi tegas pada kader yang tidak etis.

  11. Umumkan komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.

  12. Anggota DPR wajib hadir dalam dialog publik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.

  13. Tegakkan disiplin agar TNI tidak mengambil alih fungsi Polri.

  14. Tegaskan komitmen TNI untuk tidak masuk ke ranah sipil.

  15. Pastikan upah layak untuk guru, nakes, buruh, hingga mitra ojol.

  16. Cegah PHK massal dan lindungi pekerja kontrak.

  17. Buka dialog dengan serikat buruh soal UMR dan outsourcing.

Isi tuntutan dalam satu tahun, deadline: 31/8/2026

  1. Bersihkan dan Reformasi DPR Besar-besaran
  2. Reformasi Partai Politik dan Kuatkan Pengawasan Eksekutif
  3. Susun Rencana Reformasi Perpajakan yang Lebih Adil
  4. Sahkan dan Tegakkan UU Perampasan Aset Koruptor, Penguatan
  5. Independensi KPK, dan Penguatan UU Tipikor
  6. Reformasi Kepolisian agar Profesional dan Humanis TNI Kembali ke Barak, Tanpa Pengecualian
  7. Perkuat Komnas HAM dan Lembaga Pengawas Independen
  8. Tinjau Ulang Kebijakan Sektor Ekonomi & Ketenagakerjaan.

Penulis

Sejak kecil tumbuh di antara koran dan buku, kini berkembang menjadi penulis yang mengeksplorasi jurnalistik, penelitian, dan media digital. Aktif dalam kompetisi menulis dan UI/UX, serta selalu penasaran dengan dunia politik dan sains teknologi.

Rekomendasi Untuk Anda

  • korsel

    Korsel “Kiamat Militer” Akibat Populasi Pria Anjlok Hingga 20%

    • calendar_month Sen, 11 Agu 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Korea Selatan (Korsel) kini hadapi “kiamat” baru yang bukan disebabkan oleh bencana alam, melainkan krisis populasi. Penurunan jumlah pria usia wajib militer berdampak signifikan untuk pertahanan negara tersebut. Sekiranya, enam tahun terakhir jumlah personal militer Korsel menyusut hinga 20%. Saat ini, jumlah tentara aktif hanyalah 450 ribu orang, jauh menurun dibanding tahun 2000 […]

  • Terkejut Tarif Cukai Rokok Capai 57%, Purbaya: “Firaun Lu!”

    Terkejut Tarif Cukai Rokok Capai 57%, Purbaya: “Firaun Lu!”

    • calendar_month Sab, 20 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, mengaku terkejut saat mengetahui besaran tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang mencapai rata-rata 57%. Saking kagetnya, ia bahkan menyebut istilah “Firaun”. “Saya tanya, cukai rokok berapa sekarang? 57%? Wah, tinggi banget, Firaun lu,” ucap Purbaya di kantornya, Jakarta, Sabtu (20/9/2025). Menurutnya, tingginya tarif justru menekan penerimaan negara. Sebab, […]

  • dpr

    Komisi II DPR Usul 5 RUU Pemilu Masuk ke Prolegnas 2026

    • calendar_month Rab, 17 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Komisi II DPR ajukan revisi terhadap lima undang-undang bidang politik untuk dimasukkan ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2026. Usulan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima, dalam rapat penyusunan Prolegnas jangka menengah dan jangka pendek 2026 bersama Badan Legislasi (Baleg) DPR, pada Rabu (17/9/2025). Secara keseluruhan, Komisi II mengusulkan […]

  • DPR RI

    Mengapa Pengesahan RKUHAP Bermasalah? Ini Faktanya

    • calendar_month Rab, 19 Nov 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id., – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi mengesahkan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) pada Selasa (18/11/2025). Ketua DPR Puan Maharani, menyebut regulasi baru ini upaya menyempurnakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981. Namun, keputusan tersebut justru memicu polemik. Publik menilai proses penyusunannya sarat praktik meaningful manipulation, yaitu ketika lembaga pembuat kebijakan mengemas partisipasi publik […]

  • Raja Ampat Disorot Para Menteri, Kini Dihantui Eksploitasi Nikel

    Raja Ampat Disorot Para Menteri, Kini Dihantui Eksploitasi Nikel

    • calendar_month Kam, 5 Jun 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wadhana memanggil Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu untuk membahas persoalan eksploitasi tambang nikel yang terjadi di Raja Ampat. Hal ini, disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati yang dikenal dengin Niluh Puspa dalam kegiatan bersih-bersih sampah di Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis (5/6/2025). “Kemarin Bu […]

  • trump

    Trump Pidato Nyaris Satu Jam Usai Teleprompter Bermasalah di PBB

    • calendar_month Rab, 24 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan sebagian besar pidatonya di luar teks yang telah disiapkan pada di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (23/9/2025). Hal ini terjadi karena teleprompter di ruang sidang mengalami gangguan dan Trump langsung menyinggung masalah itu saat membuka pidato. “Saya berterima kasih hari ini […] dan saya […]

expand_less