Senin, 15 Des 2025

Fadli Zon Luncurkan Buku Sejarah Indonesia di Tengah Polemik

  • account_circle Nisrina
  • calendar_month 5 jam yang lalu

menalar.id – Menteri Kebudayaan Fadli Zon meluncurkan buku Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta (Ahad 14/12/2025).

Fadli mengakui proyek penulisan buku sejarah ini sempat menuai polemik. Sebagian pihak bahkan meminta penulisan ulang sejarah dihentikan. Ia menilai kritik tersebut sebagai bagian dari dinamika demokrasi.

“Sempat ada polemik untuk menghentikan penulis sejarah. Tapi itu wajar,” kata Fadli saat memberikan sambutan melalui YouTube Kementerian Kebudayaan.

Diklaim Ditulis 123 Sejarawan

Fadli menegaskan buku tersebut disusun melalui proses yang ketat dan melibatkan banyak ahli. Kementerian Kebudayaan memfasilitasi 123 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di Indonesia.

“Jadi ini ditulis oleh ahlinya, sejawawan Indonesia. 123 sejarawan dari 34 perguruan tinggi Indonesia. Jadi ini bukan ditulis oleh saya,” ujarnya.

Buku Sejarah Indonesia terdiri dari 10 jilid yang menggambarkan perjalanan bangsa hingga tahun 2024. Jilid pertama hingga ketiga membahas awal peradaban Nusantara dan interaksinya dengan India, Tionghoa, Persia, serta Timur Tengah.

Isi Buku

Jilid keempat mengulas awal interaksi dengan Barat. Jilid kelima membahas terbentuknya masyarakat kolonial, sementara jilid keenam mengangkat pergerakan kebangsaan.

Jilid ketujuh memaparkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Jilid kedelapan membahas konsolidasi negara bangsa, konflik, integrasi, dan kepemimpinan nasional.

“Jilid 9 membahas pembangunan dan stabilitas era Orde Baru. Jilid 10 dari Reformasi dan konsolidasi demokrasi 1998 sampai 2024,” kata Fadli.

Ia berharap buku tersebut menjadi salah satu rujukan masyarakat dalam memahami sejarah Indonesia. Fadli juga mengklaim penyusunan buku telah melalui diskusi publik dan menerima masukan dari berbagai pihak.

“Kami undang sejarawan untuk beri masukan. Di luar tim, kami harapkan ada masukan lain,” ujarnya.

Kritik soal Label Sejarah Resmi

Sejumlah akademisi dan organisasi masyarakat sipil mengkritik proyek penulisan buku sejarah tersebut. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai penggunaan label “sejarah resmi” berisiko membatasi pandangan masyarakat terhadap sejarah.

Menurut Usman, jika negara menulis ulang sejarah, ada potensi sejarah hanya menampilkan sisi tertentu yang menguntungkan penguasa. Akibatnya, peristiwa atau tokoh yang dianggap tidak sejalan bisa dihilangkan dari catatan sejarah.

“Tindakan semacam ini adalah manipulasi sejarah. Betapapun gelapnya sejarah, ia harus tetap ditulis meski berdampak terhadap tragedi kemanusiaan dan mengungkapkan kesalahan kebijakan negara di masa lalu,” kata Usman dalam keterangan tertulis Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia, Senin (19/5/2025).

Usman menegaskan sejarah seharusnya membantu generasi muda belajar dari masa lalu, bukan memaksakan satu versi cerita saja. Ia menilai pemberian label sejarah resmi bisa mengarah pada pembatasan kebebasan berpikir.

“Program ini harus segera dihentikan,” kata Usman.

  • Penulis: Nisrina

Rekomendasi Untuk Anda

  • BEM SI Pastikan Gelar Aksi “Indonesia Cemas 2025” pada 29 Agustus

    BEM SI Pastikan Gelar Aksi “Indonesia Cemas 2025” pada 29 Agustus

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan aksi unjuk rasa akan digelar pada Jumat (29/8/2025). Hal itu disampaikan Koordinator Forum Perempuan BEM SI Jabodetabek dan Banten, Fatin Humairo. Fatin menegaskan, jadwal tersebut berbeda dengan aksi kelompok buruh dan mahasiswa lain yang sudah memilih 28 Agustus “Kemungkinan besar kami tetap melaksanakan di hari […]

  • Dukungan Rektor UI Jelang Demo Mahasiswa

    Dukungan Rektor UI Jelang Demo Mahasiswa

    • calendar_month Jum, 29 Agu 2025
    • account_circle Farrel Aditya
    • 0Komentar

    menalar.id.,- Rektor Universitas Indonesia (UI) Heri Hermansyah meminta massa mahasiswa untuk saling mendukung dan menjaga dalam melakukan aksi demo, pada Jumat (29/8/2025). “Saya sebagai Bapak berharap nanti tidak ada satu apa pun. Jangan tercerai-berai dari barisan saya titip, kakak-kakaknya saya titip saling tolong-menolong. Kalau ada apa-apa nomor telepon saya, saya akan bantu,” ujar Heri ke […]

  • kemlu

    78 WNI Terdampak Krisis Nepal, Kemlu Evakuasi 18 ke Tanah Air

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • account_circle Nazula Destiyana
    • 0Komentar

    menalar.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil mengevakuasi 18 warga negara Indonesia (WNI) dari Nepal. Hal ini dilakukan karena gelombang demonstrasi masih memanas dalam beberapa hari terakhir. Menurut keterangan resmi, Tim Perlindungan WNI di Kathmandu mendampingi rombongan pertama saat meninggalkan Tribhuvan International Airport, pada Kamis (11/9/2025). Mereka dijadwalkan tiba di Indonesia pada Jumat (12/9) melalui […]

  • Gibran Tanggapi Pemecatan dari PDI-P: Kita Move-On

    Gibran Tanggapi Pemecatan dari PDI-P: Kita Move-On

    • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai soal pemecatan ia dari PDI Perjuangan. Ia mengaku tak mempermasalahkan hal itu dan memilih fokus mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan Gibran saat menghadiri HUT ke-19 Persatuan Simbolon seluruh Indonesia (PSBI) di Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025). Dalam sambutannya, Gibran menyinggung Ketua Umum PSBI Effendi Simbolon, […]

  • Dedi Mulyadi: Pemprov Jawa Barat Bakal Sekolahkan Dokter Umum Jadi Spesialis Mulai 2026

    Dedi Mulyadi: Pemprov Jawa Barat Bakal Sekolahkan Dokter Umum Jadi Spesialis Mulai 2026

    • calendar_month Jum, 22 Agu 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menganggarkan biaya pendidikan dokter umum di rumah sakit pemerintah untuk melanjutkan sekolah spesialis pada 2026. Nantinya, para dokter lulusan program ini wajib kembali mengabdi di daerah asal. Kalau melanggar, mereka harus membayar denda. “Kalau tidak kita tidak akan melahirkan dokter-dokter pengabdi, dokter-dokter ikhlas, dan menurut saya tidak […]

  • Upacara Kenaikan Tahta PB XIV di Era Perebutan Kekuasaan

    Upacara Kenaikan Tahta PB XIV di Era Perebutan Kekuasaan

    • calendar_month Ming, 16 Nov 2025
    • account_circle Nisrina
    • 0Komentar

    menalar.id -, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar jumenengan atau upacara kenaikan tahta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunagoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram sebagai Pakubuwono XIV (PB XIV) pada Sabtu (15/11/2025). Upacara ini berlangsung di tengah memanasnya perebutan tahta dengan putra tertua mendiang PB XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Hangabehi atau Mangkubumi. Dua hari sebelumnya, […]

expand_less