Apa saja PR yang Harus Dituntaskan oleh Menkeu Baru?
- account_circle Farrel Aditya
- calendar_month 4 jam yang lalu

menalar.id,- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan akan mendorong kenaikan perkembangan ekonomi 6%-7% agar publik merasa puas, sehingga ketidakpuasan publik tidak meledak seperti yang terjadi akibat gelombang demonstrasi di beberapa daerah baru-baru ini.
Sejumlah ekonom merasa ragu bahwa cara itu akan mengentaskan akar masalah, yaitu perihal ketidakadilan anggaran negara. Lantas, apa saja pekerjaan rumah Menteri Purbaya?
Usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (9/9/2025) lalu berkunjung ke Gedung Kementerian Keuangan, Purbaya menyatakan bahwa ia akan “menciptakan pertumbuhan ekonomi 6%-7%”.
Dengan begitu, tidak akan ada lagi gejolak di masyarakat seperti aksi demonstrasi pada akhir Agustus silam.
Ia bahkan menyebut bahwa tuntutan publik yang tertuang dalam “17+8” merupakan suara sebagian kecil rakyat saja.
“Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita, kenapa? Mungkin sebagian merasa keganggu hidupnya masih kurang ya. Once, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6%-7% itu (demonstrasi) akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” ujarnya.
“Pesan Presiden adalah balik arah ekonomi, ciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Itu yang akan kita kerjakan ke depan,” sambungnya.
Purbaya tidak menjelaskan secara rinci apa saja strateginya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 6%-7%. Namun, ia pasti akan mengoptimalkan instrumen yang sudah ada tanpa harus menyusun ulang kebijakan fiskal yang sudah Menkeu rancang sebelumnya, Sri Mulyani.
Contohnya dengan mendorong percepatan realisasi belanja pemerintah yang ia nilai berjalan cukup lambat dalam dua triwulan terakhir.
“Itu enggak tahu salahnya di mana, (akibat) efisiensi atau bukan, tapi yang jelas itu memberi dampak negatif ke perekonomian karena pertumbuhannya melambat di situ,” paparnya.
“Saya ahli fiskal, jadi saya mengerti betul fiskal yang baik seperti apa,” pungkasnya.
Lantas, Apa Saja PR Ubaya?
Beberapa pengamat ekonomi menilai respons Menteri Keuangan Purbaya terhadap “kemarahan publik” mencerminkan bahwa ia belum sepenuhnya menangkap akar persoalan yang sebenarnya.
Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana bahkan menilai Purbaya sebagai sosok yang “tidak ikut merasakan keresahan masyarakat”.
Ekonom senior dari CORE Indonesia Hendri Saparini menilai jika “Purbaya terkesan menyederhanakan masalah”.
Selain itu, keduanya menekankan adanya sejumlah pekerjaan rumah yang perlu segera ia temukan solusinya:
- Bunga utang menggunung
- Ketidakadilan fiskal
- Memperbaiki pendapatan negara