500 Siswa di Bandung Barat Mengeluhkan Keracunan Usai Mengonsumsi MBG
- account_circle Farrel Aditya
- calendar_month Kam, 25 Sep 2025

menalar.id,- Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan bahwa sebanyak 500 siswa di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari total tersebut, 400 siswa mendapat perawatan di Cipongkor, sementara 100 siswa lainnya ditangani di Citalem.
“Di Cipongkor ini ada 3.800 anak yang mendapatkan MBG dan teridentifikasi 500 yang mengeluh. Langsung kami tangani 400 di sini dan 100 di Citalem,” ucap Herman di Kantor Kecamatan Cipongkor, pada Rabu (24/9/2025).
Herman menjelaskan bahwa kasus keracunan MBG terjadi di dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni SPPG Mekarmukti di Kecamatan Cihampelas dan SPPG Neglasari di Kecamatan Cipongkor. Di wilayah Cihampelas, tercatat 100 siswa penerima MBG mengalami keracunan.
“Yang teridentifikasi ada 100 lebih, karena dinamis, perkembangan terakhir 50 lebih, jadi kami terus monitor,” kata Herman.
Herman juga menyampaikan bahwa seluruh siswa telah mendapat penanganan yang baik dan selanjutnya akan terus mendapat pantauan dari pemerintah setempat.
Herman menuturkan bahwa penanganan korban mereka lakukan di tiga lokasi, yakni Puskesmas Cihampelas, Puskesmas Citalem, dan Puskesmas Cipongkor. Ia menambahkan, ambulans serta tenaga medis dari kabupaten/kota setempat juga telah mereka kerahkan untuk membantu perawatan.
“Menjamin semua anak tertangani dengan baik, itu yang pertama, jadi saya sudah cek satu-satu tenaga medis memadai, kemudian yang kedua, ambulans, jadi percayakan kepada Pemda Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Kota, Kami tangani secara professional, cepat, dan tepat,” ujar Herman.
Masyarakat juga Herman berikan imbauan agar tetap tenang dalam menanggapi isu ini dan tidak menyebarkan segala informasi yang tidak valid dan tidak ada bukti nyata dari lapangan. Herman juga menyampaikan bahwa pemerintah akan senantiasa memastikan keselamatan anak-anak.
“Jadi kita harus bijak, harus wise jangan menyebarkan informasi yang keliru terkait informasi yang ada. Yang jelas bagi kami, keselamatan anak di atas segala-galanya.” Pungkas Herman dengan tegas.
Penulis Farrel Aditya
Seorang pemuda dengan minat terhadap banyak hal dan penuh pertanyaan dalam benaknya. Berharap mampu memberikan dampak positif melalui tulisannya.
